Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Donasi untuk Unjuk Rasa di Pati Terus Mengalir, Bupati Berikan Klarifikasi

Akhmad Safuan
07/8/2025 15:34
Donasi untuk Unjuk Rasa di Pati Terus Mengalir, Bupati Berikan Klarifikasi
Tumpukan donasi logistik di depan Kantor Bupati Pati memanjang dari ujung barat-timur menutup pagar kantor.(MI/Akhmad Safuan)

DONASI sebagai bekal persiapan demonstrasi untuk menjawab tantangan Bupati Pati Sudewo terus mengalir. Bahkan, dukungan aksi yang direncanakan akan digelar pada Rabu (13/8) tersebut juga datang dari berbagai daerah. Logistik donasi pun terlihat semakin menggunung di depan Kantor Bupati Pati.

Pemantauan Media Indonesia, Kamis (7/8) tumpukan kardus logistik yang didominasi air mineral terlihat di depan Kantor Bupati Pati terus berdatangan. Bahkan jumlahnya semakin meningkat mencapai ribuan dus ditumpuk hingga ketinggian mencapai 2 meter memanjang dari ujung barat hingga ke timur menutup pagar kantor bupati.

Donasi logistik yang terus mengalir di depan pagar Kantor Bupati Pati tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap aksi demonstrasi yang akan dilaksanakan Rabu (13/8) mendatang terkait tantangan Bupati Pati Sudewo. Sebelumnya ia menyatakan tidak gentar menghadapi 50 ribu pengunjuk rasa setelah penaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250%.

"Kami penuhi tantangan Bupati Pati Sudewo yang tidak gentar didemo 50 ribu warga akibat kenaikan PBB-P2 hingga 250%, dukungan logistik terus mengalir," kata koordinator penggalangan donasi Teguh Istiyanto,

Meskipun tidak menghitung secara persis jumlah donasi logistik yang telah datang, lanjut Teguh, namun sejak dibuka donasi pada Jumat (1/8) lalu, logistik untuk persiapan aksi demontrasi menolak penaikan PBB-P2 itu terus mengalir.

Sejak awal menentang penaikan PBB-P2 hingga 250% itu, ungkap Teguh, warga yang tergabung dalam Masyarakat Pati Bersatu tidak mempunyai sponsor untuk melakukan aksi demonstrasi ini, sehingga untuk memenuhi tantangan yang dilontarkan bupati dalam unggahan video yang viral, maka dibuka donasi logistik. "Saya tidak menyangka dukungan sebanyak ini," tambahnya.

Bupati Klarifikasi 

Sementara itu Bupati Pati Sudewo ditemui secara terpisah memberikan klarifikasi mengenai pernyataannya yang terkesan menantang rakyatnya untuk berdemo seperti diunggah dalam sebuah media sosial. 

"Saya tidak akan merubah kebijakan kenaikan PBB-P2 sebesar 250%, saya juga tidak gentar didemonstrasi jangan hanya lima ribu, lima puluh ribu saya akan hadapi," katanya mengutip unggahan akun Instagram @pati.24jam.

Dalam klarifikasinya Bupati Pati Sudewo mengatakan bahwa tantangan yang dilontarkan tersebut hanya sebatas penegasan saja, bahwa siapapun yang melakukan penolakan terhadap kenaikan PBB-P2 tersebut akan ditunggu dan tidak bermaksud menantang rakyatnya sendiri. 

"Silahkan berdemonstrasi menyampaikan aspirasi, tetapi jangan anarkis," imbuhnya.

Menjalankan Perda

Terkait dengan kenaikan PBB-P2 yang ditentang warganya, Sudewo mengatakan bahwa kenaikan tersebut sudah melalui pertimbangan matang. Pemerintah, sambungnya, hanya menjalankan perda yang telah disusun dan disahkan oleh DPRD pada pemerintahan sebelumnya, bahkan jika diikuti sebenarnya penaikan tersebut dapat mencapai ribuan persen.

"Itu merupakan Perda keputusan DPRD dan Pemerintah Daerah Pati sebelumnya, seharusnya kenaikan PBB-P2 jika diikuti sesuai perda itu dapat mencapai ribuan persen," ujar Sudewo.

Penaikan PBB-P2 dilakukan karena kebutuhan Pemerintah Pati yang cukup besar. Menurut Sudewo, bahwa uang yang dihasilkan dari pajak tersebut akan digunakan untuk membangun jalan, jembatan, masjid, hingga sarana prasarana lainnya termasuk untuk menggaji pegawai pemerintah (honorer), sehingga kenaikan ini sangat dibutuhkan. (AS/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya