Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
GAS elpiji bersubsidi kemasan tabung 3 kg mulai sulit diperoleh. Masyarakat mulai mengeluhkan sulitnya mendapat gas elpiji 3 kg, baik di pangkalan maupun pengecer. Di Kota Jambi, gas tabung melon mulai sulit diperoleh. “Kalau ada pun harganya mahal. Biasanya harga satu tabung Rp16 ribu, tapi saat sulit begini harga satu tabung dijual Rp25 ribu sampai Rp30 ribu,” keluh Solihin, warga Kebun Kopi, Kecamatan Jambi,Selasa (15/11).
Bahkan, sejumlah pangkalan gas tidak lagi menyediakan gas bersubsidi karena tidak ada pasokan. Hal serupa juga dikeluhkan warga di kawasan Simpang Rimbo, Kecamatan Kotabaru. “Saya terpaksa membeli gas 3 kg dengan harga Rp30 ribu,” ujarnya. Gas bersubsidi yang dijual saat ini melebihi harga eceran tertinggi. Berdasarkan informasi, kelangkaan gas elpiji bersubsidi telah berlangsung selama sepekan. Kelangkaan gas elpiji bersubsidi sampai ke telinga anggota Komisi II DPRD Kota Jambi, Junaidi Singarimbun.
Ia pun sudah menanyakan itu kepada Pertamina soal kelangkaan gas tersebut. “Dari Pertamina, tidak ada pengurangan kuota gas bersubsidi untuk warga di Kota Jambi,” terangnya. Dalam merespons keluhan warga, Wali Kota Jambi Syarif Fasha berjanji turun ke lapangan untuk mengecek penyebab menghilangnya gas bersubsidi. Dari Jawa Timur, pemerintah be-rencana menaikkan harga elpiji 3 kg bersubsidi. Rencana itu mendapat penolakan dari para konsumen.
Harga elpiji melon direncanakan naik sebesar Rp3.000 per tabung. Jika saat ini harga gas bersubsidi di agen ialah Rp14.500/tabung, harganya akan naik menjadi Rp17.500/tabung. Sementara itu, harganya di pangkalan naik dari Rp17.000/tabung menjadi Rp 20.000/tabung. Sejumlah agen elpiji di Pasuruan menolak penaikan harga gas bersubsidi. “Ini akan memberatkan masyarakat. Harga gas naik bisa membuat omzet kita turun,” ujar Dwi Handono, pemilik agen elpiji di Kota Pasuruan.
Ahmad, pemilik agen elpiji lainnya, menambahkan, dengan penaikan harga gas tersebut, harga gas bersubsidi di pasaran lebih tinggi. Hal itu akan memicu kenaikan harga-harga barang yang lain. “Otomatis harga di masyarakat juga naik. Kisarannya Rp23 ribu ke atas,” tambahnya. (SL/AB/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved