Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
Adi Putra, 13, bersama ribuan siswa tampak semangat berkumpul di lapangan Tengku Mahratu, depan kompleks Istana Sri Indrapura, Selasa (19/10). Kompang (rebana) yang dipegang Adi sudah siap untuk ditepuk. Pemukulan kompang yang dilakukan 2.760 siswa itu untuk memecahkan rekor MURI, sebagai penepuk kompang terbanyak se-Indonesia. Semangat siswa kelas VII SMPN 2 Kampung Dalam, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, Riau itu pecah ketika aba-aba itu tiba. Ribuan siswa menabuh kompang, alat musik yang terbuat dari kulit sapi. Suaranya membahana hingga di tepian Sungai Siak.
Selama lima menit suara kompang membahana. Memang cuma sebentar, tapi suara kompang yang bergemuruh itu memompa semangat sebagai pembuka rangkaian acara Tour de Siak 2016. Sebuah hajatan balap sepeda tahunan yang berbeda dengan hajatan sejenis lainnya. Kekentalan nuansa Melayu mulai dari festival gasing, tarian Zapin Melayu ikut dipertontonkan dalam pembukaan Tour de Siak. Suguhan kesenian Melayu ini bagian dari strategi pemasaran pariwisata di 'Kota Istana', dengan tagline Melayu sesungguhnya ada di Siak.
Selain tepuk kompang berjamaah, petikan alat musik gambus Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman menjadi penanda dimulainya ritual balap sepeda. Lomba balap sepeda itu telah menjadi agenda rutin United Cycling International (UCI). Kabupaten Siak pun merupakan kabupaten yang paling konsisten menyelenggarakan acara balap sepeda sejak PON XVIII 2012, saat Riau menjadi tuan rumah. Kala itu Siak mendapat tugas menyelenggarakan pertandingan cabang olahraga sepatu roda, kempo, balap sepeda di jalan raya, dan BMX.
Untuk dua cabang olahraga terakhir ini yaitu balap sepeda dan BMX masih dilakukan hingga sekarang. Padahal di berbagai tempat lainnya, setelah perhelatan olahraga nasional itu selesai, Banyak venue rusak dan menjadi bangunan kosong yang mubazir. Belajar dari situlah, Bupati Siak, Syamsuar memutar otak agar perhelatan olahraga tetap bisa berlangsung di daerahnya. Ia pun membidik wisata olahraga, agar kota kecil itu selalu ramai dikunjungi orang termasuk wisatawan. Balap sepeda menjadi pilihan dan lahirlah Tour de Siak.
Ia tidak menampik gelaran balap sepeda ini meniru tetangganya, Sumatra Barat yang terlebih dahulu menggelar Tour de Singkarak. Balap sepeda di Sumbar ini juga meniru acara serupa di Jawa dengan nama Tour de Java dan Tour de Indonesia. Belakangan ini balap sepeda di Jawa makin meredup. Diakui Syamsuar, gaung Tour de Siak belum sehebat Tour de Singkarak. Namun, konsistensi Pemkab Siak menggelar ajang ini patut diacungi jempol. Selama empat tahun berturut-turut Siak menjadi tuan rumah Tour de Siak.
"Ada banyak manfaatnya dengan gelaran balap sepeda ini. Pertama adalah promosi daerah. Kedua, ekonomi masyarakat berdenyut karena banyak orang berdatangan. Kemudian industri kreatif bermunculan. Banyak usaha kecil seperti pembuat kaus dan cinderamata bermunculan di Siak," ungkap bupati. Kegiatan balap sepeda ini sifatnya swakelola. Program ini masuk TOP 99 inovasi pemerintah daerah dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi. "Sudah berjalan selama empat tahun. Hingga kini penyelenggaraan tersebut belum pernah ditegur Badan Pemeriksa Keuangan. Artinya, kegiatan ini akuntabel dan bisa dipertanggungjawabkan," kata Syamsuar.
Sejak daerah tersebut menjadi tuan rumah balap sepeda yang diikuti para pebalap, baik dalam maupun luar negeri, arus transportasi semakin lancar karena seluruh jalan terpelihara. "Masyarakat yang merasakan bahwa arus transportasi lancar karena jalanan terpelihara. Kita tidak mungkin menyelenggarakan balap sepeda di jalanan keriting dan berlobang," kata Syamsuar beralasan. Dari acara tersebut, Pemkab Siak melahirkan ide kreatif membentuk tim ronda jalan rusak atau Unit Reaksi Cepat Bina Marga Perbaikan Jalan. Sebuah unit kerja di bawah Dinas Bina Marga dan Pengairan, yang menyelesaikan keluhan warga soal jalan rusak.
Syamsuar benar-benar ingin Siak dikenal dunia lewat sepeda. Apalagi daerah itu juga menawarkan wisata sejarah berdirinya Kerajaan Siak Sri Indrapura yang masih berdiri kukuh sempurna. Penyelenggaraan Tour de Siak ini juga mendapat perhatian Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI), Raja Sapta Oktohari. "Saya melihat kualitas penyelenggaraan dari tahun ke tahun semakin sempurna," ujar Sapta. Untuk itu PB ISSI sedang memperjuangkan Tour de Siak masuk hitungan poin para pebalap dan memperbaiki peringkat di UCI.
BMX Championship
Tidak hanya balap sepeda. Siak sejak 2014 rajin menggelar kejuaraan internasional balap sepeda BMX. Arena bekas venue PON XVIII 2012 itu benar benar diberdayakan. Dimulai pada 2014, Siak menggelar Asian BMX Championship. Ada 10 negara yang ikut ambil bagian yakni Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, Thailand, Vietnam, Timor Leste, Malaysia, Singapura, dan Indonesia sebagai tuan rumah. Ajang balap sepeda BMX itu dijadikan ajang mengoleksi poin para pebalap menuju Olimpiade Rio de Janeiro belum lama ini.
Selanjutnya, daerah ini kembali menggelar kejuaraan Siak BMX International Open 2015. Sekitar 90 pebalap dari 13 tim dalam negeri bertarung menjadi yang terbaik dalam ajang ini. Sayang, hanya Singpura, tim luar negeri yang tampil di kejuaraan tersebut. Peserta luar negeri lainnya khawatir masalah kabut asap yang menyelimuti Riau. Berlanjut pada 2016, Siak kembali menjadi tuan rumah balap sepeda BMX International Championship awal Maret lalu. Selain tim dari dalam negeri, setidaknya ada empat negara yang terlibat dalam kejuaraan tersebut yakni Jepang, Singapura, Malaysia, dan Timor Leste. Atas berbagai prestasinya tersebut PB ISSI pun berencana menyempurnakan venue BMX Siak, agar lebih banyak lagi kejuaraan dunia bisa diselenggarakan di Siak. (N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved