Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
TIM Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Nusa Tenggara Timur (NTT) memastikan pasokan dan stabilitas harga pangan terjaga selama Ramadan. Stabilitas harga juga didukung dengan beberapa upaya yang didukung penguatan ruang belanja pengendalian inflasi.
Selain itu, peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) menjadi salah satu komponen penting yang akan memperkuat belanja pemerintah, yang ditempuh melalui strategi percepatan digitalisasi transaksi pemerintah daerah yang menjadi agenda Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) NTT.
“Mari bersama perkuat orkestrasi sinergi dalam menjaga inflasi untuk mewujudkan NTT yang sejahtera dan berkelanjutan. Optimalkan Belanja APBD untuk pengendalian inflasi, peningkatan PAD melalui digitalisasi akan mendukung hal ini,” kata Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena saat memimpin High Level Meeting (HLM) TPID-TP2DD di Kupang, Rabu (5/3).
Kepala BI NTT Agus Sistyo Widjajati mengatakan, pihaknya telah menyiapkan strategi dan langkah konkrit pengendalian inflasi bukan hanya pada momen Ramadan dan Idulfitri, melainkan juga selama 2025.
Menurut Agus, dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Pemerintah Provinsi NTT, dan BI memperkuat sinergi bersama dengan TPID agar inflasi tetap terjaga pada rentang target 2,5 plus minus 1%.
"Kenaikan permintaan pada momen Ramadan dan Idulfitri tentu akan mendorong laju inflasi, ini perlu kita jaga kewajarannya agar gairah dunia usaha dan daya beli masyarakat tetap terjaga, kami akan dukung pe aksanaan operasi pasar dan kerja sama antar daerah (KAD) untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan," kata Agus.
Agus mengatakan, penguatan produktivitas sektor pertanian menjadi kunci stabilitas inflasi NTT dalam jangka panjang. Hal tersebut sejalan dengan defisit komoditas beras, bawang merah, dan cabai merah yang dialami NTT.
"BI NTT telah mendukung penyediaan sarana produksi padi, pembuatan sumur bor, realisasi KAD komoditas beras, dan pelatihan penangkaran benih bawang merah untuk petani-petani di NTT. Ke depan, BI NTT telah melakukan penjajakan untuk pengembangan komoditas perikanan air tawar, business matching produksi pangan NTT dengan pelaku usaha perhotelan, dan pengembangan toko pangan untuk memperkuat terjangkaunya harga pangan," sebutnya. (E-2)
Badan Pangan Nasional akan mendukung dengan menyiapkan Kios Pangan sebagai bagian dari ekosistem koperasi tersebut.
BEEF saat ini bekerja sama dengan ID Food dalam memenuhi persediaan daging hingga akhir 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved