Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
WALI Kota Palu, Hadianto Rasyid mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sulawesi Tengah, terutama produk tenun kelor yang dinilai berpotensi besar untuk berkembang.
"UMKM sangat penting dalam mendorong perekonomian Indonesia, berbeda dengan negara-negara besar yang lebih bergantung pada sektor industri," terangnya di Palu, Rabu (15/1).
Hadianto menjelaskan, Pemerintah Kota Palu berkomitmen mendampingi UMKM agar tumbuh dan berkontribusi besar terhadap ekonomi daerah dan negara.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkot Palu mempromosikan produk lokal khas daerah, seperti tenun kelor. "Kami harus meningkatkan kualitas dan branding produk tenun agar bisa bersaing di pasar luas. Untuk itu, dibutuhkan kerjasama dengan desainer profesional," ujarnya.
Hadianto mengapresiasi dukungan Bank Indonesia terhadap UMKM di Sulteng. Ia berharap kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga keuangan dapat mendorong UMKM di Sulteng berkembang lebih baik.
"Saya berharap dengan upaya bersama, sektor UMKM kita akan semakin maju," tandas Hadianto. (N-2)
BAZNAS melalui program Zmart telah berhasil membantu peningkatan usaha warung kelontong milik Fitri di Kota Bandung. Omzetnya tembus Rp17 juta per bulan.
Penyandang disabilitas memiliki potensi besar yang perlu difasilitasi dengan akses pelatihan dan pendampingan yang tepat.
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengalokasikan anggaran senilai Rp20 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Takalar.
Diproyeksikan UMKM di Rest Area Heritage Banjaratma Km 260 B Tol Pejagan-Pemalang ini, dapat semakin berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
“Koperasi Merah Putih jangan sampai menjadi kompetitor pelaku UMKM di desa. Kalau bisa justru menjadi mitra strategis, bahkan distributor bagi produk-produk UMKM,”
Angka UMKM yang masuk ke ekosistem digital lebih mengenaskan, hanya 3%. Jumlah anak muda yang memilih berwirausaha malah lebih kecil lagi, hanya 0,08%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved