Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PRESIDEN Joko Widodo atau yang kerap disapa Jokowi meyakini seluruh ruas Jalan Tol Trans-Jawa sepanjang 1.200 km bisa tersambung pada 2019. Keyakinan itu merupakan hasil pengawasan dan progres lapangan yang berjalan baik, meski ada tuntutan masyarakat terdampak tol. "Saya akan terus mengawasi, progres saya ikuti terus. Kebetulan hari ini saya ingin melihat progres Semarang-Solo, Solo-Ngawi, dan Ngawi-Kertosono. Tadi saya tanyakan kepada pelaksana Jasa Marga, dan alhamdulillah ternyata progres sampai saat ini tidak ada masalah, semua berjalan baik," tegas Jokowi seusai di ruas Waru, Kebakkramat, Karanganyar, Sabtu (15/10).
Menurut Presiden, berdasarkan ekspektasi dan capaian konkret di lapangan, bisa dipastikan ruas Tol Semarang-Solo bisa dirampungi pada 2018, lalu ruas Tol Solo-Ngawi pada Oktober 2017, dan ruas Tol Ngawi-Kertosono bisa selesai pada 2018. "Progres akan saya ikuti terus. Kita semua berharap, pada 2019 semua akan tersambung dari barat hingga timur di Pulau Jawa tersambung kurang lebih sepanjang 1.200 km," tegas Jokowi. Jokowi juga tidak mempersoalkan tuntutan masyarakat terdampak tol yang memilih pembangunan jalan underpass ketimbang overpass.
"Tadi saya menerima pelaporan itu. Saya juga sudah mendengar dari masyarakat. Nanti akan diakomodasi, tetapi dihitung teknisnya lagi," katanya. Trans-Jawa akan menghubungkan Merak (Banten) hingga Banyuwangi (Jawa Timur). Untuk tahap pertama, menghubungkan Jakarta dengan Surabaya (Jatim). Adapun tahap kedua menghubungkan Merak hingga Banyuwangi. Terpisah, meski ruas tol Palembang-Indralaya (Palindra), Sumatra Selatan, sepanjang 22 kilometer belum tuntas, warga di sekitar lokasi proyek pintu masuk tol di Jalan Perintis Kemerdekaan Desa Ibul Besar III, Pemulutan, Ogan Ilir, mengaku sudah didatangi sejumlah pengusaha untuk menjual lahan.
"Ada yang mengaku ingin membuat supermarket, ada yang mau bangun perumahan dan lain-lain. Saya juga ditawari," ungkap Hardirja, warga Jalan Perintis Kemerdekaan. Hanya, lanjut dia, di lahan itu masih banyak masyarakat yang menggantungkan hidup dari bertanam padi. "Lahan di sini kan rawa, jadi sangat cocok untuk tanam padi. Banyak masyarakat yang tetap ingin mempertahankan tanahnya," cetusnya.
Lebihi target
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan kereta api ringan atau light rail transit (LRT) di Palembang, Sumatra Selatan. Budi Karya mengungkapkan, secara umum pembangunan LRT di Sumsel lebih cepat dari target. "Sekarang sudah 20%. Ini terbilang cepat. Pengerjaannya baik, di atas rata-rata dan ekspektasinya di luar rencana kita," ucapnya. Dia meyakini pembangunan LRT bisa tuntas sekitar 2 bulan sebelum Asian Games 2018.
Yang pasti, lanjut Budi Karya, tidak ada masalah dengan teknis anggaran pembangunan LRT. Kementerian Perhubungan sudah mengeluarkan nota anggaran untuk biaya pembangunan LRT yang menghabiskan sekitar Rp1,2 triliun itu. "Sekarang sudah tidak ada masalah, nota anggaran sudah kita tandatangani. Anggaran sudah ada untuk pembangunan LRT. Memang sempat ada kendala, ini kan proses. Satu sisi kita ingin cepat, namun satu sisi juga harus ikuti mekanisme yang ada," ungkap dia. (DW/YR/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved