BNN Amankan Sabu 55 Kg

BADAN Narkotika Nasional (BNN) menangkap empat orang pengedar narkoba jaringan internasional di Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (14/10) malam. Salah satu dari mereka berkewarganegaraan asing. Seusai dibekuk, keempatnya langsung dibawa ke Jakarta. Dari tangan pelaku, petugas menyita 55 kg sabu. Sejumlah warga sekitar menuturkan penangkapan sempat membuat warga sekitar kaget karena berlangsung secara tiba-tiba dan sangat cepat.

"Awalnya ada sejumlah mobil melaju dari arah Semarang. Salah satu mobil kemudian menghadang mobil yang berada paling depan, kemudian sejumlah orang keluar dari mobil lain dan mengamankan penumpang di mobil yang dihadang," tutur Darso, seorang warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi penangkapan. Dua petugas keamanan, MAJ dan GAD, ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polresta Denpasar karena diduga menjadi pengedar narkoba. Keduanya mendapatkan barang itu dari seseorang yang tidak dikenal di LP Madiun, Jawa Timur.

MAJ, 22, berkerja sebagai satgas pengamanan desa di Seminyak, Kuta, Badung, ditangkap di TKP Jalan Sunset Road, Kuta, dengan barang bukti satu paket sabu, sedangkan GAD, 21, petugas keamanan vila, ditangkap setengah jam kemudian di Jalan Saraswati II, Basangkasa, Kuta Badung, dengan BB dua paket sabu. Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo mengatakan pihaknya berhasil menangkap MAJ berkat penangkapan dari tersangka KS sebelumnya.

BNN Kabupaten Sukabumi, Jabar, menangkap seorang terduga pengedar narkoba berinisial HN, 31, di Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat, pekan lalu. Dari tangan tersangka, petugas BNN mengamankan sejumlah paket kecil sabu-sabu dan uang tunai Rp350 ribu. Kepala BNN Kabupaten Sukabumi, Yusdanial, mengungkapkan, pelaku spesialis pengedar sabu di kalangan pelajar dan mahasiswa, hingga ke pedesaan. "Sabu-sabu paket hemat ini menjadi salah satu penyebab maraknya peredaran narkotika di masyakarat. Dengan paket hemat tersebut, harga sabu bisa lebih murah. Biasanya satu gram bisa dibagi menjadi enam hingga delapan paket," ungkapnya.