Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Petani Enggan Menanam Cabai

Lilik Darmawan
17/10/2016 02:30
Petani Enggan Menanam Cabai
(ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

PETANI absen menanam cabai karena hujan deras yang terjadi terus-menerus sehingga membuat tanaman cabai tidak berkembang dengan maksimal. Hal ini membuat harga cabai terus melambung di pasaran. "Petani di sentra sayuran Desa Serang dan Kutabawa masih mengurungkan niatnya untuk menanam sayuran, salah satunya ialah cabai. Hal ini disebabkan kondisi cuaca ekstrem yang ditandai dengan curah hujan tinggi. Kalau curah hujan tinggi, risikonya sangat besar. Selain ada ancaman membusuk, tanaman juga rentan serangan hama dan penyakit," jelas Kepala Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Banyumas, Jawa Tengah, Sugito, minggu (16/10).

Bahkan, lanjut Sugito, boleh dibilang sudah tidak ada lagi petani yang mampu memasok cabai ke pasaran. "Karena tidak ada yang panen. Bahkan, saat sekarang belum ada juga yang memulai tanam," ujarnya. Di Pasar Manis, Purwokerto, harga cabai merah keriting sudah melonjak menjadi Rp48 ribu per kg atau naik dari sebelumnya hanya kisaran Rp40 ribu per kg. Demikian juga dengan harga cabai merah besar teropong yang mencapai Rp42 ribu atau naik Rp5 ribu, sedangkan cabai rawit merah dari Rp28 ribu menjadi Rp32 ribu per kg serta cabai rawit hijau menjadi Rp22 ribu dari sebelumnya Rp20 ribu.

Di Temangggung, Jawa Tengah, cabai merah keriting saat ini dijual seharga Rp50 ribu per kg, naik dari sebelumnya Rp35 ribu per kg. Cabai hijau keriting yang semula dijual Rp21 ribu per kg, kini naik rata-rata Rp3.000 per kg, yakni menjadi Rp24 ribu-Rp25 ribu per kg. Tak hanya cabai, seretnya pasokan juga terjadi pada beberapa sayuran lainnya seperti sawi cesim, wortel, tomat, dan kubis. Harga sayur-mayur naik rata-rata sebesar Rp1.000-Rp2.000 per kg, sedangkan kenaikan harga tertinggi terjadi pada cabai merah sebesar Rp15 ribu per kg.

Harga cabai di Padang, Sumbar, dan Pangkalpinang, Bangkabelitung, justru telah menyentuh angka Rp60 ribu per kg untuk jenis cabai besar. Sebelumnya, harganya masih Rp50 ribu per kg. "Begitu juga dengan cabai rawit dari Rp30 ribu menjadi Rp42 ribu per kg," ungkap Roy, pedagang di Pasar Pembangunan Pangkalpinang. Menurutnya, kenaikan itu terjadi selama sepekan terakhir. Sebanyak 80% kebutuhan cabai di Pangkalpinang di pasok dari Jawa dan Sumatra.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Sumbar, Zaimar pasokan cabai merah yang diperoleh dari Jawa turun sekitar 16 ton per hari dari sebelumnya 20-24 ton per hari. Ia pun hanya bisa mengimbau pedagang tidak berlebihan menaikkan harga. "Jangan terlalu berlebihan menaikkan harga, konsumen menderita," pintanya.

Terasi mahal
Selain harga cabai yang naik, cuaca ekstrem membuat harga terasi di Pangkalpinang melonjak, dari Rp28 ribu menjadi Rp60 ribu per kg. "Sulit cari pasokan bahan baku terasi seperti udang dan ikan, saat cuaca ekstrem sekarang ini," kata Yahya, pedagang di Pasar Pagi Pangkalpinang. Terjadinya perubahan harga sejumlah komoditas yang tergabung dalam tujuh kelompok memicu terjadinya inflasi di Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Pada September 2016, laju inflasi di Kota Sukabumi mencapai 0,10%. Berdasarkan pengelompokan, inflasi tertinggi terjadi pada kelompok makanan jadi, rokok, dan tambakau sebesar 0,66%. (RF/TS/YH/UL/BB/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya