Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
DI tengah maraknya perdebatan tentang dampak lingkungan dari aktivitas pertambangan, serta dihadapkan pada isu-isu kru sial seperti deforestasi, emisi karbon, dan keanekaragaman hayati, PT Vale Indonesia muncul sebagai salah satu perusahaan tambang, yang berkomitmen untuk mengelola sumber daya alam secara bertanggung jawab.
Di era kesadaran akan pentingnya keinginan yang semakin meningkat, PT Vale Indonesia tampil sebagai salah satu pelopor dalam industri pertambangan yang bertanggung jawab. Perusahaan ini menunjukkan bahwa keuntungan dan keinginan dapat berjalan beriringan.
Sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia, saat ini, produksi PT Vale mencapai 71.000 ton nikel matte per tahun. Kendati demikian, perusahaan itu tidak hanya fokus pada angka produksi, tetapi juga menerapkan prinsip-prinsip perburuan dalam setiap aspek operasionalnya.
CEO PT Vale Indonesia Tbk Febriany Eddy beberapa waktu lalu mengaku, sangat bangga dengan capaian PT Vale selama beroperasi di Indonesia. "Kami tentu menunjukkan konsistensi dan komitmen dalam menjalankan operasional yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kami percaya bahwa setiap elemen masyarakat, termasuk komunitas lokal, pemerintah, dan karyawan PT Vale telah memberikan kontribusi yang sangat berharga dalam kesuksesan ini," akunya.
Pada 2023 lalu, PT Vale mencatat pencapaian positif kinerja pengelolaan ESG (Environmental, Social, and Governance) serta ekonomi. Dalam pengelolaan lingkungan PT Vale telah menurunkan intensitas emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 0,4 ton CO2eq/ton Ni menjadi 28,7 ton CO2eq/ton Ni dari tahun sebelumnya sebesar 29,1 ton CO2eq/ton Ni.
Selain itu, PT Vale juga melanjutkan rehabilitasi lahan dan penghutanan lintas batas di luar wilayah operasi, mencakup Daerah Aliran Sungai (DAS) di 13 kabupaten di Sulawesi Selatan dan tiga kabupaten di Jawa Barat.
Karena, perusahaan yang sudah menjadi bagian dari Holding BUMN Mind ID ini, tidak hanya mengejar keuntungan semata. Seiring dengan perkembangan zaman dan kesadaran global akan pentingnya menjaga lingkungan dan kesejahteraan masyarakat, PT Vale telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan.
Meski demikian, Wahana Lingkungan Hkdup (Walhi) Sulsel misalnya, secara terang-terangan meminta agar PT Vale menghentikan eksploitasi tambang di Blok Tanamalia, Luwu Timur, yang memang masuk dalam lahan konsesi PT Vale. Bahkan, Kepala Departemen Riset dan Keterlibatan Publik Walhi Sulsel, Slamet Riadi, dalam sebuah pelatihan jurnalistik yang digelar PT Vale menyebut jika itu akan mengancam ekosistem hutan di sana.
Menurut Head of Corporate Communication PT Vale Indonesia, Vanda Kusumaningrum, mengatakan Blok Tanamalia itu belum masuk tahap eksplorasi, baru rencana. "Kita (PT Vale), sebelum membuka lahan tambang, bukan hanya sekedar menambang, tapi mencari tahu dahulu kondisinya bagaimana. Termasuk selalu membuka ruang diskusi bersama," serunya.
Semua juga bisa melihat, jika PT Vale sendiri, sudah menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan melestarikan lingkungan melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Bahkan, lahan-lahan tambang vale setalah dibuka, dilakukan reklamasi pascatambang dan hampi bisa dikembalikan ke entitasnya semula. "Kita mau itu, kita bisa balikin. Keseimbangan antara kepentingan bisnis dan kepentingan masyarakat adalah tantangan yang harus terus kami hadapi,” kata Vanda.
Ada pun lahan konsesi yang dimiliki PT Vale seluas 118.017 hektare, meliputi Sulawesi Selatan (70.566 hektare), Sulawesi Tengah (22.699 hektare), dan Sulawesi Tenggara (24.752 hektare).
Di Blok Sorowako, Luwu Timur, PT Vale telah membuka lahan konsesi seluas 5.667,7 hektare. Perusahaan itu juga, telah merealisasikan reklamasi dan rehabilitasi pascatambang seluas 3.817 hektare atau 65% dari pembukaan lahan tambang, dengan jumlah pohon yang ditanam mencapai 4 juta batang.
Sehingga, Vanda menambahkan, jika PT Vale mengukur kinerja menggunakan 3P (People, Planet, Profit) atau manusia, planet, dan laba. "PT Vale satu-satunya perusahaan tambang pengelola nikel terintegrasi di Indonesia yang menerima green proper, sebuah penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup, kepada entitas bisnis yang mematuhi pengelolaan lingkungan," tambahnya.
Dengan demikian, keberlanjutan bagi PT Vale bukan sekadar slogan, melainkan sebuah filosofi yang tertanam dalam setiap aspek operasional perusahaan. (LN/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved