Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Siswanya Meninggal Dunia Diduga Akibat Perundungan, Pihak Ponpes Enggan Berkomentar

 Lina Herlina
26/11/2024 15:56
Siswanya Meninggal Dunia Diduga Akibat Perundungan, Pihak Ponpes Enggan Berkomentar
Autopsi jenazah FR, siswa kelas 9 pondok pesantren di Bantaeng, Sulawesi Selatang, yang ditemukan tewas gantung diri.(MI/Lina Herlina)

PONDOK Pesantren (Ponpes) Madrasahtul Quran Hasyim Asyari Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, kosong melompong. Tidak ada aktivitas sama sekali. Tidak ada santri, staf pengajar maupun pembina bahkan penanggung jawab dari pondok tersebut juga tidak terlihat.

Ponpes yang berlokasi di Lingkungan Tanetea, Desa Mipa-Mipa, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng, itu nyaris dibakar massa, sehingga berdasarkan informasi dari Nugraha, 40, warga yang bermukim tidak jauh dari lokasi pesantren mengatakan, orangtua para santri datang menjemput anaknya setelah mendengar infomasi yang beredar.

"Setelah ramai, semua orangtua santri datang. Padahal itu jumlah santrinya banyak karena pesantrennya dari tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)," kata Nugraha, Selasa (26/11).

Sementara itu, Pimpinan Ponpes Madrasahtul Quran Hasyim Asyari Kabupaten Bantaeng, Abu Bakar Al Birr, yang dihubungi enggan berkomentar. 

"Mohon maaf yang sebesar-besarnya, kami belum bisa dimintai keterangan terkait hal itu, karena dari kepolisi belum membolehkan, belum ada hasil yang pasti mohon pengertiannya Pak. Wassalam," tulisnya dalam pesan singkat.

Terpisah, Kasatreskrim Polres Bantaeng, AK Marzuki, mengaku masih menunggu hasil autopsi dari korban FR, 14, santri Ponpes Madrasahtul Quran Hasyim kelas 9 SMP.

"Sampai saat ini kami masih menunggu hasil resmi autopsi yang dilakukan Bidokkes di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulsel, dan katanya sementara sedang dilakukan uji laboratorium, setelah itu hasilnya diserahkan ke kami," aku Marzuki

Ia juga menyebutkan, jika pihaknya sudah memanggil pembina dan pengasuh dari Ponpes Madrasahtul Quran Hasyim itu. "Termasuk memintai keterangan sejumlah santri sebagai saksi, juga sudah kita lakukan," sebut Marzuki.

Dari pemeriksaan sementara diketahui, jika terjadi juga perundungan terhadap korban dari rekan sesama santri. Keterangan saksi berinisial SD, ia diberitahukan rekannya untuk melihat korban yang sedang bermain-main dan melakukan prank mengantung diri. Kejadiannya disebutkan sekitar pukul 20.00 Wita, Sabtu (23/11).

"Awalnya dikira hanya bercada, tapi kemudian SD memanggil kakak korban, yang juga kebetulan modok di sana, hanya saja untuk tingkat SMA sudah kelas XI. Tapi saat kepalanya diturunkan, langsung rebah ke belakang, di atas bale-bale tempat adiknya tadi berada. Saat jatuh, baru ketahuan jika korban sudah tidak sadarkan diri dan mungkin saja sudah tidak bernyawa," lanjutnya.

Setelah itu pengasuh mulai berdatangan, dan korban dibawa ke Klinik Ponpes dan dinyatakan sudah meninggal. Untuk memastikan, korban dirujuk ke RSUD Prof Anwar Makkatutu Bantaeng, dan sampai di sana hasilnya sama. FR dinyatakan sudah meninggal dunia.

Keluarga korban yang curiga atas meningalnya anak dalam kondisi gantung diri pun meminta agar dilakukan autopsi terhadap jenazah  korban.

Tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel pun melakukan autopsi Minggu (24/11), disaksikan keluarga yang tidak bisa menahan kesedihan, lantaran FR adalah anak bungsu dari dua bersaudara.

Dokter Forensik Biddokkes Polda Sulsel, Denny Mathius, juga membenarkan bahwa setelah melakukan serangkaian pemeriksaan pada jenazah, di tubuh korban ditemukan sejumlah tanda tanda kekerasan serta diduga adanya tindakan kekerasan seksual pada korban.

"Yang pasti ada beberapa temuan dan kami duga tanda-tanda kekerasan. Ada dugaan pelecahan seksual. Tapi kami tetap melakukan pemeriksaan sesuai dengan prosedur kami," ungkap Denny.

Hasil autopsi telah diserahkan ke pihak Polres Bantaeng demi kepentingan penyelidikan. "Fakta-fakta, beberapa temuan-temuan, kami sudah sampaikan ke penyidik. Dari temuan awal, penyidik nanti akan sinkronkan dengan apa yang kami temukan pada autopsi itu," tandasnya. (LN/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya