Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
SELASA, 11 Oktober, menjadi sejarah tersendiri bagi Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung. Ada dua peristiwa penting yang terjadi. Yang pertama, Pangkalpinang menjadi tuan rumah penyelenggaraan Lomba Bahasa Indonesia dan Asing SMK tingkat nasional. Yang kedua, Pangkalpinang mencanangkan diri sebagai kota literasi. Direktur Pembinaan SMK, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mustaghfirin Amin, pun mendeklarasikan pencanangan itu.
"Ini upaya untuk meningkatkan budaya membaca para siswa yang ada di Pangkalpinang. Budaya membaca di Indonesia, khususnya pelajar masih sangat rendah," ungkapnya. Kota literasi, lanjut dia, merupakan program yang sudah dicanangkan secara nasional. Bentuk riilnya ialah kegemaran membaca, baik literasi teknologi, budaya, finansial, maupun pekerjaan.
Ia sangat mengapresiasi keberanian Pangkalpinang menetapkan diri sebagai kota literasi. Pangkalpinang pun tercatat menjadi salah satu kota pertama yang melakukannya. "Memang banyak yang akan menuju kota literasi. Tetapi, yang pertama berani menetapkan diri sebagai kota literasi, ya baru Kota Pangkalpinang," ungkap Mustaghfirin. Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang Edison Taher mengakui Pangkalpinang baru memiliki satu program literasi, yakni kegiatan membaca dan menulis. Ke depan, program ini akan diperluas menjadi literasi teknologi dan pekerjaan.
15 menit
Program literasi sudah dijalankan sejak tahun ajaran baru lalu. Salah satunya, 15 menit sebelum masuk kelas, siswa diwajibkan membaca, melakukan penelaahan, dan kemudian menuangkan pikiran mereka dalam bentuk tulisan. "Untuk beberapa sekolah model, mereka sudah membuat jurnal dari bacaan yang mereka telaah. Kami juga terus mengembangkan sekolah model literasi," lanjutnya.
Ke depan, ungkap Edison, kota literasi akan diperluas ke program literasi teknologi. Ia optimistis bisa segera digelar karena Pangkalpinang sudah menyiapkan diri sebagai kota berbasis teknologi, sedangkan literasi pekerjaan akan diwujudkan dengan menyediakan pusat informasi di sejumlah lokasi. Salah satu yang mendorong Kota Pangkalpinang mendeklarasikan diri sebagai kota literasi ialah terbitnya meganovel Laskar Pelangi.
Karya sastra yang mendunia ini ditulis oleh penulis asal Belitung dan mengambil latar belakang daerah itu juga. "Daerah lain diharapkan juga menjadikan Pangkalpinang dan Bangka Belitung ini sebagai inspirasi gerakan literasi, tidak hanya di sekolah, tapi juga di masyarakat," tandas Mustaghfirin. Terkait dengan Lomba Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing SMK tingkat Nasional, Sekretaris Daerah Bangka Belitung Yan Megawandi mengakui kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas serta daya saing siswa.
"Lomba ini dapat dijadikan media yang tepat untuk mempersiapkan siswa agar mampu bersaing di dunia kerja." Wali Kota Pangkalpinang M Irwansyah yakin penyelenggaraan lomba bahasa tingkat nasional di daerahnya akan berimbas pada dunia pariwisata. "Akan banyak orang lebih mengenal Pangkalpinang dan keindahan alamnya. Saya yakin event ini akan berimbas pada tingkat hunian hotel dan ekonomi warga," tandasnya. (N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved