Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Longsor Ancam Puluhan Rumah di Kuningan

(LD/PT/PO/DW/YK/UL/N-3)
21/9/2016 03:30
Longsor Ancam Puluhan Rumah di Kuningan
(MI/ADI KRISTAN)

HUJAN yang terus mengguyur di sejumlah wilayah menyebabkan sejumlah daerah harus mewaspadai longsor dan banjir. Di Kabupaten Kuning­an, Jawa Barat, hingga kini ada 90 rumah di Dusun Puhun RT 25 RW 06 Desa Pamulihan, Kecamatan Subang, terancam tanah bergerak. Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, mengatakan sebelumnya ada enam rumah ambruk akibat longsor pada Jumat (16/9). “Sekarang ada 90 rumah yang terancam ambruk karena tanah terus bergerak akibat diguyur hujan setiap hari,” kata Agus, Selasa (20/9). Kemudian, di Cilacap, Jawa Tengah, banjir masih merendam ratusan rumah di sejumlah desa di Keca­matan Sidareja sejak akhir pekan lalu. Hingga kemarin, jumlah pengungsi masih cukup banyak, lebih dari 100 orang. Kepala Unit Pelaksana Teknis BPBD Sidareja, Agus Sudaryanto, mengatakan banjir masih setinggi 0,5 hingga 1 meter. “Ada ratusan rumah warga terendam,” ujarnya.

Kemudian, di Semarang, seluruh sungai di ibu kota Jawa Tengah dan Demak segera dinormalisasi total, dengan pembiayaan multi-years selama tiga tahun anggaran senilai Rp1 triliun. Normalisasi ini untuk mengatasi banjir yang kerap melanda kawasan tersebut. Untuk mencegah banjir dan longsor, sejumlah daerah telah melakukan antisipasi. Di Bojonegoro, Jawa Timur, pemerintah kabupaten setempat membentuk relawan peduli Sungai Bengawan Solo yang jumlahnya 30 orang, Selasa (20/9). Pembentukan relawan yang berasal dari berbagai unsur ini bertujuan untuk mengurangi dampak risiko saat bencana banjir berlangsung.

Kewaspadaan terhadap datangnya banjir, longsor, dan angin kencang juga telah diantisipasi sejumlah daerah, antara lain di Kupang dan Sumatra Selatan. Kedua daerah itu mengaktifkan posko-posko siaga bencana, setelah belakangan ini hujan deras terus mengguyur. Selain banjir, hujan di-sertai petir dan longsor kerap terjadi di kedua wilayah. Selain banjir dan longsor, sejumlah daerah di tepi pantai mewaspadai terjadinya gelombang laut tinggi. Seperti di perairan selatan Cilacap, Jawa Tengah, ketinggian gelombang laut mencapai 3,5 meter dan kece­patan angin 18 knots. Kemudian, di Bengkulu, sekitar 300 nelayan tidak bisa melaut karena tinggi gelombang laut mencapai 4 meter hingga 5 meter. Kapal-kapal kecil tidak aman berlayar sehingga nelayan memilih tidak melaut. (LD/PT/PO/DW/YK/UL/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya