Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
TIGA hari menjelang Idul Adha, harga kebutuhan bahan pokok di sejumlah daerah mulai meroket. Kenaikan tertinggi terjadi pada cabai merah yang melonjak hingga 100%. Di Pasar Tradisional Peunayong, Banda Aceh, harga cabai merah sudah bertengger di angka Rp80 ribu/kg dari sebelumnya Rp40 ribu/kg. "Sudah sejak seminggu kebutuhan pokok dan sayuran naik," ucap salah seorang pedagang, Muhammad Daud. Kenaikan harga juga terjadi pada cabai rawit menjadi Rp55 ribu/kg, cabai hijau Rp40 ribu/kg, bawang merah Rp45 ribu/kg, bawang putih Rp38 ribu/kg, dan tomat Rp8.000/kg. "Mahalnya harga itu dipengaruhi kurangnya stok dari petani lokal karena mengalami gagal panen. Akibatnya, barang yang didatangkan dari Sumatra Utara terbatas," lanjutnya. Sementara itu, di Pasar Johar, Karawang, Jawa Barat, harga cabai merah naik dari Rp32 ribu/kg menjadi Rp45 ribu/kg. "Konsumennya meningkat, stoknya gitu-gitu aja," ujar Yunus pedagang sayur Pasar Johar Karawang.
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Karawang Abdul Aziz mengatakan sejumlah pedagang memanfaatkan momentum Idul Adha untuk menaikkan harga. Ia mengaku tidak mampu melarang. "Yang dapat mengontrolnya hanya kebijakan pemerintah pusat. Kita hanya memberikan informasi," ucapnya. Mahalnya harga cabai merah juga terjadi di Tasikmalaya, Jabar, Sukabumi, Jabar, Klaten, Jateng, dan Temanggung, Jateng. Selain cabai dan bawang, kenaikan harga juga terjadi pada kentang dan daging ayam. Di Pasar Tradisional Temanggung, daging ayam ditawarkan dengan kisaran harga Rp28 ribu-Rp30 ribu per kg.
Sebelumnya, pada Kamis (8/9), harga daging ayam masih dijual Rp 25.000 per kg. Sementara itu, harga daging sapi masih berkisar Rp100 ribu hingga Rp120 ribu per kg. Kembali naiknya harga sembako membuat para ibu rumah tangga kelimpungan dan akhirnya mengurangi jumlah barang yang dibeli. Tak hanya daging, ikan pun kini dihargai lebih mahal karena cuaca buruk yang menyebabkan nelayan enggan melaut.
Di Kabupaten Lembata, NTT, enam ekor ikan berukuran sedang dihargai Rp20 ribu. "Sebelumnya, 10 ekor ikan berukuran sedang dijual Rp20 ribu," kata Ida, pedagang ikan di Pasar Pada. Sementara itu, di Kabupaten Bandung, Jabar, sudah hampir satu minggu tabung elpiji 3 kg sulit diperoleh. Kalaupun ada, harganya naik jadi Rp27 ribu. Padahal, harga eceran resmi hanya Rp16.500 per tabung. Pedagang bubur ayam, Ramlan, 64, pun mengaku harus rela antre sejak dini hari demi mendapatkan elipiji dengan harga wajar. (FD/CS/AD/BB/JS/TS/PT/BU/N-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved