Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BUPATI Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi memastikan pembagian hewan kurban di daerahnya tidak akan menggunakan kupon. Dia juga memerintahkan seluruh jajaran pemerintah untuk membagikan daging kurban secara langsung ke rumah warga yang membutuhkan. Menurut pria yang kerap disapa Kang Dedi, di Purwakarta, Jumat (9/9), sistem kupon cenderung bermasalah dan memunculkan antrean. Menurut dia, di satu sisi ada ketidakdisiplinan warga, di lain sisi, panitia yang tidak sigap. "Kalau antre dengan kupon, banyak pengalaman buruk. Warga berebut, ada yang terinjak, bahkan ada yang sampai meninggal dunia," kata Dedi Antre untuk mendapatkan daging kurban, lanjut Dedi, juga cenderung mempermalukan umat. Menurut Dedi, akan lebih terhormat ketika daging kurban tersebut diantarkan panitia ke rumah warga yang membutuhkan. "Idul Qurban ini kan hari kemuliaan. Kalau umat Islam antre demi daging yang tidak seberapa, saya kira justru memalukan. Apalagi kalau sampai ricuh. Maka saya meminta kepada panitia kurban, aparat desa, atau orang per orang yang melaksanakan ibadah kurban agar mengantarkan jatah daging kurban langsung ke rumah warga," tegas Dedi.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo membeli dua ekor sapi dengan berat masing-masing di atas 1 ton untuk dikurbankan pada perayaan Idul Adha di Masjid Agung Keraton Surakarta dan Masjid Al Wustho Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah. Sapi jenis jawa super itu dibeli dari seorang peternak di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. "Saya benar-benar tidak mengira sapi untuk korban di Solo itu ternyata dibeli Bapak Presiden Joko Widodo," tutur Bagong, peternak yang sapinya dibeli Presiden. Menjelang Idul Adha pada 12 September, masih ditemukan sapi kurban yang tidak layak.
Seperti temuan tim Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Sukabumi, Jawa Barat, yang mendapati puluhan ekor sapi yang tidak layak dikurbankan. "Dari hasil pemantauan tim di lapangan, ada sapi betina sebanyak 73 ekor dan sapi belum cukup umur sebanyak 14 ekor," kata Sekretaris Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Sukabumi Ate Rahmat. Sementara itu, Kabid Peternakan Dinas Pertanian Perikanan Peternakan dan Kehutanan (DP3K) Kota Jambi Said Abu Bakar menjelaskan di wilayah kerjanya ada 146 hewan kurban yang tidak sehat dan tidak layak untuk disembelih
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved