Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi prihatin melihat kondisi pembangunan terminal baru Bandara Depati Amir (DA) Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, yang telah menghabiskan anggaran Rp350 miliar, tetapi tidak kunjung selesai.
“Ya, kami prihatin dengan belum selesainya terminal baru Bandara Depati Amir ini,” kata Budi Karya saat meninjau terminal itu di Bangka Tengah, Bangka Belitung, kemarin.
Karena kondisi itu, Budi Karya mengaku mengganti kontraktor pengerjaan proyek menjadi PT Brantas Adi Praya. “Kontraktor yang lama kan sudah diputus kontrak. Nah, dengan kontraktor baru, saya yakin minggu kedua November selesai,” ujar dia.
Karena itu, lanjut dia, pada peringatan ulang tahun Provinsi Babel, terminal baru itu bisa diresmikan.
Awalnya peresmian itu dijadwalkan Agustus 2015, lalu diundur kembali menjadi 15 Desember 2015. Karena proyek itu tak kunjung selesai, PT Angkasa Pura (AP) II mengundurkan target peresmian terminal bandara baru itu hingga Mei 2016.
Namun, lagi-lagi peresmian gagal dilakukan. Pihak PT AP II terpaksa kembali memundurkan target peresmian menjadi September 2016.
Secara terpisah, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang di Kabupaten Belitung, Bangka Belitung, menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, ialah yang tercepat.
“Tanjung Kelayang the first and the fastest (pertama dan tercepat). Kalau CEO (chief executive officer) berkomitmen dan bupati turun tangan, semua jadi lebih mudah. Semoga ini menginspirasi daerah lain,” Kata Arief.
Menurut Arief, hampir semua fasilitas sudah terpenuhi, antara lain air dan listrik. Hanya saja, daerah itu membutuhkan peningkatan bandara menjadi bertaraf internasional agar bisa memajukan KEK.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, landasan bandara di kawasan itu akan dibangun bertahap mulai dari 2.300 meter, 2.500 meter, kemudian terakhir 2.800 meter. Lebar landasan juga ditambah dari 30 meter menjadi 45 meter.
“Akses merupakan kunci utama supaya pengembangan KEK berhasil di suatu daerah. Oleh karena itu, kriteria KEK salah satunya ialah aksesibilitas,” ujar dia. (RF/DW/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved