Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GUNA mendukung program satu juta rumah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan kerja ke pulau di ujung timur Indonesia yakni Pulau Papua. Basuki melakukan groundbreaking di bakal lokasi Perumahan Green Sorong, Kabupaten Sorong (2/9).
"Makanya kami datang kesini, di paling ujung timur Indonesia. Saya memberi prioritas itu. Saya kira ini suatu hal yang bagus sekali lokasinya bagus. Makanya nanti saya bantu dengan prasarana dan sarana umum supaya bisa ditata lebih baik. Ini salah satunya dalam rangka penyediaan satu juta rumah itu," terang Basuki usai pelaksanaan groundbreaking.
Perumahan Green Sorong akan dibangun di atas lahan seluas 50 ha sebanyak 3.000 unit rumah. Perumahan Green Sorong juga akan dilengkapi dengan sarana prasarana, antara lain: rumah ibadah, gereja, masjid, sekolah, dan puskesmas.
Perumahan tersebut diperuntukan bagi PNS, TNI/Polri, dan masyarakat berpenghasilan rendah. Perumahan itu akan dibangun dalam tiga tahap, yaitu; sebanyak 1.000 unit rumah pada tahun 2016, 1.000 unit rumah pada tahun 2017, dan 1.000 unit rumah pada tahun 2018.
Penyelenggaraan Groundbreaking di lokasi Perumahan Green Sorong merupakan usulan dari DPD REI Papua Barat dalam rangka peringatan Hapernas dan sebagai dukungan terhadap Program Satu Juta Rumah.
"Dengan adanya pembangunan perumahan ini, diharapkan dapat mempercepat pemenuhan kebutuhan rumah yang layak dan terjangkau di Provinsi Papua Barat khususnya di Kabupaten Sorong," terang Ketua DPD REI Papua Barat Andi Kahar.
Basuki juga mengatakan bahwa sangat banyak rumah yang harus disediakan di Papua Barat melalui APBN. Termasuk didalamnya adalah rumah khusus untuk para penggiat agama, rumah adat, para guru, serta rumah khusus untuk daerah perbatasan. Rumah-rumah tersebut nantinya akan memiliki tipe dan ukuran yang sama.
Khusus untuk Papua Barat, akan ada sekitar 1.600 unit rumah yang akan dibangun di Bumi Cenderawasih ini. Jumlah tersebut tidak termasuk rumah susun.
"Jadi sekitar 1.600-an itu dibangun di Papua untuk rumah yang khusus. Di luar rumah yang rusun-rusun," tegas Basuki.
Basuki juga menepis keraguan bahwa pengembang tidak bisa melaksanakan kewajiban alias kabur. Ia memastikan bahwa para pengembang akan berjalan sesuai lajur masing-masing. Artinya pengembang akan menyelesaikan proyek tersebut.
"Kalau ini pasti berhasil, karena mereka sudah akad kredit," lanjutnya.
Basuki juga menambahkan bahwa perumahan yang dibangun harus mempunyai fasilitas air, listrik, dan prasarana umum. Bahkan Basuki menyatakan Kementerian PU dan PR siap untuk membantu penyediaan prasanana umum untuk rumah yang harganya dibawah 100juta per rumah.
"Itu bisa dibantu APBN. Misalnya jalan-jalan lingkungannya, drainasenya," tegas Basuki
Disisi lain, ternyata Indonesia ternyata masih menyisakan banyak pekerjaan rumah terkait hunian. Sebab menurutnya, ada sekitar 11,4 juta keluarga yang tidak punya rumah.
"Kita masih punya 11,4 juta keluarga yang tidak punya rumah, namanya backlock itu. Makanya kita ada program satu juta rumah per tahun ini. Satu juta rumah itu yang tiga ratus ribu dikerjakan oleh REI, yang tujuh ratus ribu dikerjakan oleh Dirjen Penyediaan Perumahan," terangnya usai peresmian groundbreaking.
Selain melakukan groundbreaking, Menteri Basuki juga menyerahkan buku Reporter Cilik yang diprakarsai oleh Media Indonesia. Buku tersebut diserahkan kepada Perwakilan dari beberapa sekolah di Kabupaten Sorong dan Kabupaten Raja Ampat.
Menanggapi isi buku Reporter Cilik, Basuki punya kesan tersendiri. Setelah membaca tuntas isi buku, menurutnya, buku tersebut sangat inspiratif. Dan layak dibaca bukan hanya oleh anak-anak, melainkan juga untuk kalangan umum. Sebab didalamnya tergambar jelas bagaimana kabinet ini mengelola negara dan pemerintah selama ini.
"Sangat bagus. Dan saya berterima kasih buat Media Indonesia,"(OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved