Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PEMERINTAH Kabupaten Agam, Sumatra Barat, kewalahan menertibkan ribuan keramba jaring apung (KJA) yang membebani Dana Maninjau. Sepekan lalu, sekitar 600 ikan di KJA mati akibat kehabisan oksigen. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Agam, Ermanto mengatakan upaya meminimalkan kematian ikan di Maninjau sudah sering dilakukan. Bahkan perda yang mengatur kelestarian Danau Maninjau telah dikeluarkan.
“Ini sudah berkali-kali. Dari pemerintah upaya kita sudah bertahun-tahun. Regulasi sudah ada, pelang imbauan pun sudah ada,” jelasnya. Dia meminta petani keramba menerapkan masa jeda, tapi tidak diindahkan. “Mereka (petani keramba) sudah di level kemadaran (tidak mau mendengar lagi),” keluh Ermanto. Ermanto mengatakan ada sekitar 17.000 KJA di danau seluas 99,5 km2 tersebut. Sementara itu, tiap KJA yang rata-rata memiliki luas 5x5 meter, diisi penuh oleh ikan-ikan. “Cara budi daya petani keramba salah. Biasanya satu KJA ideal isinya 3.000 ekor, tapi diisi 10 ribu hingga 12 ribu ikan. Sebaiknya dibatasi,” ujarnya. (YH/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved