KALANGAN pengusaha dan akademisi di Kalimantan Timur sepakat Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara adalah peluang bagi warga lokal. Sejumlah peluang yang bisa dimanfaatkan, di antaranya di bidang transportasi dan logistik, tempat tinggal, kuliner serta suvenir.
Pernyataan itu terungkap dalam Seminar : Menangkap Peluang Usaha dengan adanya IKN Nusantara, yang digelar di Kampus Universitas 17 Agustus 1945, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (4/3). Seminar digelar Forum Milenial Nusantara dan Universitas 17 Agustus 145 Samarinda.
Sejumlah seminar sudah dan akan digelar Forum Milenial Nusantara, sebagai upaya mengedukasi kaum milenial khususnya para mahasiswa, sehingga mereka dapat menyiapkan diri untuk dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan IKN.
Dalam seminar itu, pengusaha muda yang juga pemilik usaha Mbok Mar, Garin Yudha Pratama mengungkapkan kehandalan logistik sedang dibutuhkan oleh pengusaha yang terlibat dalam proyek pembangunan IKN. "Ini angin segar bagi pemilik usaha transportasi di sekitar IKN," ungkapnya.
Dia yakin IKN sebagai potensi baru di Kaltim harus dapat dioptimalkan oleh penduduk lokal agar tidak kalah bersaing dengan para pendatang.
Di sisi lain, Garin mengakui kebanyakan anak muda saat ini cenderung menginginkan kesuksesan sesegera mungkin. Padahal, keberhasilan suatu hal pasti memerlukan sebuah proses yang panjang.
"Sebenarnya yang paling penting adalah bagaimana kita bisa bermanfaat bagi orang lain, tidak harus kaya. Saya berharap, anak-anak muda memanfaatkan media sosial sebagai wadah ntuk mempromosikan produknya kepada masyarakat. Selain itu, mereka harus memperhatikan tahapan dan proses yang harus bisa berjalan dengan baik," tandasnya.
Kebutuhan pangan
Di acara yang sama, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Samarinda, HM Ridwan menyatakan berdasarkan data dari Badan Pusat Stastitik, lebih dari 60% kebutuhan pangan Kaltim berasal dari luar daerah. "Ini menjadi peluang bagi kita untuk dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan usaha."
Dia sepakat, terkait pembangunan IKN, yang sangat dibutuhkan saat ini ialah sarana transportasi dan logistik karena keperluan yang banyak, sedangkan sarananya kurang. Apalagi, dengan adanya mobilisasi sekitar 2 juta orang ke IKN, yang membutuhkan fasilitas seperti pelabuhan dan terminal yang akan terus meningkat.
"Oleh karena itu, para pemuda di Kaltim harus dapat melihat beberapa potensi tersebut. Ini bisa menjadi peluang usaha dan menghasilkan kesejahteraan untuk masyarakat lokal," tegasnya.
Membangun relasi
Sementara dari kalangan akademisi, H Sunarto, Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 145 Samarinda, melihat generasi muda yang menimba ilmi di perguruan tinggi harus mulai melihat peluang usaha yang ada di sekitarnya. "Dengan adanya IKN, mereka sudah harus menyiapkan diri untuk memanfaatkan mobilisasi pendatang. Peluang usaha apa yang harus dilakukan penduduk lokal."
Untuk itu, lanjut dia, pemuda harus dapat bertahan dan tidak mudah menyerah dengan tantangan yang dihadapi. Kehadiran IKN harus dapat dimanfaatkan dengan optimal oleh para pemuda.
Dia melihat ada beberapa sektor yang dapat berpotensi dan dapat dimanfaatkan terkait pemindahan IKN, yaitu tempat tinggal, kuliner, dan suvenir.
"Untuk itu, saya mengajak pemuda, mahasiswa, terus membangun relasi. Mereka harus berani mencoba usaha tanpa merasa malu dan gengsi, karena para pendatang bisa menjadi saingan bagi para penduduk lokal," lanjut Sunarto.
Ia menambahkan ada sejumlah keuntungan yang bisa dimanfaatkan warga lokal. "Sejumlah asosiasi sudah bekerja sama dengan Badan Otorita IKN untuk mendapatkan kemudahan berusaha bagi masyarakat lokal. Di antaranya dalam hal penyediaan makanan dan buah-buahan. Yang lain, Iwapi juga sudah bekerja sama dengan Otorita IKN. Ini keuntungan yang harus dimanfaatkan warga lokal," tegas Sunarto. (N-2)