Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Sesuai Budaya dan Kearifan Lokalnya, Kaltim Siap berpartisipasi Bangun IKN

Media Indonesia
13/2/2023 22:57
Sesuai Budaya dan Kearifan Lokalnya, Kaltim Siap berpartisipasi Bangun IKN
Dr Jamil, Ketua Program Studi Ilmu Pendidikan Sejarah, pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawarman, Samarinda.(DOK/PRIBADI)

Kalimantan Timur memiliki berbagai hal yang luhur dan dihormati, baik secara fisik dan non fisik. Di antaranya adanya nilai-nilai, budaya, situs sejarah dan kekayaan lainnya.

"Kekayaan ini tidak boleh hilang. Warisan ini harus tetap dipertahankan, karena sebagai kekayaan budaya Kalimantan," ungkap staf pengajar Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Dr Jamil, Senin (13/2).

Dia menambahkan masyarakat Kaltim Kaltim memiliki relasi yang kuat dengan alam sekitarnya. Oleh karena itu, hadirnya Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, dengan kebijakanya ke depan harus tetap memperhatikan aspek lingkungan.

"Otorita IKN juga harus bisa berkomunikasi intens dengan masyarakat di daerah penyangga dan sekitarnya karena hanya mereka yang benar-benar memahami situasi  daerah di Kaltim. Kita belum tahu pasti bagaimana bentuk IKN, apakah benar seperti yang digambarkan di media. Apapun bentuk IKN,  yang terpenting  harus tetap memperhatikan hutan, budaya, lingkungan, seperti tetap memelihara spesies hewan maupun tanaman khas Kalimantan," ungkap Ketua Program Studi Ilmu Pendidikan Sejarah, pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawarman, itu.


Akuntabilitas


Jamil mewanti-wanti jangan sampai terjadi marjinalisasi masyarakat lokal dan kearifannya, seperti yang terjadi pada Suku Betawi di Jakarta.

"Aspek religi, kebangsaan, pengetahuan dan local wisdom, harus menyatu  di dunia pendidikan agar anak muda kita tidak menjadi pragmatis. Pada masa datang, selain bisa menjadi pelaku pembangunan di IKN, generasi muda juga dapat melestarikan kearifan lokal. Kalau perlu kita harus menyusun sebuah kurikulum yang mengakomodir semua hal tersebut," lanjutnya.

Jamil menambahkan, dalam persoalan relokasi masyarakat lokal yang akan terjadi di IKN nanti, Otorita IKN harus memperhatikan tiga aspek kebudayaan yaitu artefak (kebudayaan benda), mentifak (kebudayaan berbentuk religi atau keyakinan masyarakat) dan sosiofak (kebudayaan berbentuk hubungan atau interaksi masyarakat). "Tujuannya, agar ketika relokasi dilakukan tidak akan menghilangkan kebudayaan masyarakat lokal."

Sejumlah harapan atas kehadiran Otorita IKN ke depan pun diungkapkan Jamil. "Pertama, saya berharap agar pembangunan IKN bisa sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam undang-undang. Kedua, Otorita IKN harus dapat lebih bersinergi dengan semua pihak," ungkapnya.

Yang ketiga, lanjutnya, Otorita IKN lebih banyak melibatkan penduduk lokal sebagai pelaku di IKN. "Yang terakhir dan yang paling penting, Otorita IKN harus memiliki akuntabillitas dan integritas yang tinggi agar selalu mendapat dukungan masyarakat," tandas Jamil. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik