Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Simulasi Kebakaran di Sekolah Luar Biasa Klaten Membuat Tegang Guru Pendamping

Djoko Sardjono
31/10/2022 20:40
Simulasi Kebakaran di Sekolah Luar Biasa Klaten Membuat Tegang Guru Pendamping
Sejumlah petugas BPBD dan Damkar melaksanakan simulasi bencana kebakaran di SLB Dharma Anak Bangsa, Klaten, Jawa Tengah(MI/DJOKO SARDJONO)

SIMULASI kebakaran di Sekolah Luar Biasa (SLB) Dharma Anak Bangsa, Desa

Kurung, Kecamatan Ceper, Klaten, Jawa Tengah, menegangkan para guru pendamping. Mereka berlarian keluar ruang kelas dengan menggandeng, bahkan menggendong siswa berkebutuhan khusus untuk dievakusi.

Kegiatan simulasi kebakaran di SLB Dharma Anak Bangsa diadakan oleh BPBD Klaten berkolaborasi dengan Satpol PP Damkar, Senin (31/10). Simulasi kebakaran di sekolah untuk anak penyandang disabilitas itu dihadiri Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, dan Forkopimcam Ceper.

Kepala Pelaksana BPBD Klaten Sri Winoto mengatakan, kegiatan simulasi
kebakaran baru kali pertama diadakan di SLB. Adapun tujuan simulasi ini
adalah untuk meningkatkan pengetahuan atau pemahaman para guru
pendamping jika terjadi kebakaran di sekolah anak-anak difabel itu.

Dalam simulasi kebakaran, guru dan pendamping juga dilibatkan agar
mereka mendapat pengetahuan tentang standar operasional prosedur (SOP)
kebakaran. Dengan simulasi ini mereka dapat melakukan tindakan tepat,
khususnya pola evakuasi siswa jika terjadi kebakaran di sekolah.

"Selama ini kegiatan simulasi bencana lebih banyak dilakukan di sekolah umum. Padahal, potensi ancaman bencana bisa terjadi di semua satuan pendidikan. Maka, simulasi kebakaran ini penting dalam rangka meminimalkan risiko bencana," jelasnya.

Apabila terjadi kebakaran, menurut Sri Winoto, penyandang disabilitas
memiliki risiko dua kali lebih besar daripada yang nondifabel. Hal itu
disebabkan oleh keterbatasan mobilitas, minim akses, serta kurangnya
informasi dan SOP bencana yang dipahami guru siswa berkebutuhan khusus.

"Kegiatan simulasi kebakaran yang digelar oleh BPBD Klaten erkolaborasi dengan Satpol PP Damkar di SLB Dharma Anak Bangsa bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang standar evakuasi
bencana di satuan pendidikan dalam rangka mitigasi bencana," ujar Sri
Winoto.

Sementara itu, Kepala SLB Dharma Anak Bangsa, Agus Istanto, menyampaikan terima kasih kepada BPBD Klaten dan Satpol PP Damkar yang telah melakukan simulasi kebakaran di sekolahnya. Dengan simulasi ini guru dan pendamping mendapat pengetahuan tentang pengurangan risiko bencana.

SLB Dharma Anak Bangsa terdiri dari sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA,
dengan 14 guru dan pendamping. Jumlah siswa keseluruhan 104 anak
berkebutuhan khusus, seperti tunarungu, tunagrahita, dan tunaganda.
Siswa SLB di Desa Kurung, Ceper, ini semuanya warga Kabupaten Klaten.

"Simulasi ini penting untuk pembelajaran para guru dan pendamping
bagaimana melakukan evakuasi atau penyelamatan anak berkebutuhan khusus
jika terjadi bencaana kebakaran di sekolah. Karena itu, kami sekali lagi berterima kasih kepada BPBD dan Satpol PP Damkar," tandasnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya