Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BANYAK faktor penyebab banjir di wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah,
pada musim hujan. Banjir tidak hanya akibat hujan lebat dalam durasi
lama, tapi aliran sungai yang tidak lancar juga menjadi penyebab banjir.
Sementara itu, menghadapi ancaman banjir di Klaten, upaya normalisasi
atau bersih-bersih sungai dilakukan dengan melibatkan instansi terkait,
komunitas relawan, dan masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai.
"Banjir tidak semata hanya karena hujan lebat dalam durasi lama. Bencana ini terjadi juga disebabkan aliran sungai yang tidak lancar," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Rujedi Endro S, Selasa (18/10).
Rujedi menjelaskan banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Klaten juga akibat kondisi sedimentasi sungai, tanggul kritis, sampah, dan fungsi pintu air yang tidak optimal. Kondisi sungai yang memprihatinkan tersebut, diketahui tim relawan BPBD Klaten saat susur sungai sepanjang 30 kilometer dari Kali Bagor di Desa Randulanang, Jatinom, sampai Kali Ujung di Tempuran/Kali Dengkeng.
"Sebagai tindak lanjut susur sungai, Kepala Pelaksana BPBD Klaten Sri
Winoto menggerakkan kegiatan bersih-bersih sungai yang didukung
komunitas relawan peduli sungai dan masyarakat di daerah aliran sungai," imbuhnya.
Kegiatan bersih-bersih sungai sebagai upaya antisipasi dan pencegahan
banjir. Perlu diketahui, bahwa Klaten dialiri 80 sungai yang meliputi
klasifikasi atau ordo induk (1), ordo I (1), ordo II (24), dan ordo III
(54).
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk waspada di musim hujan ini.
Kesiapsiagaan bencana penting dalam upaya pengurangan risiko bencana
banjir," tandasnya. (N-2)
Banjir yang merendam Pondok Pesantren Assirojul Munir merupakan dampak robohnya bangunan talud saluran air pada Senin (6/11).
Sedikitnya ada dua titik di ruas jalan protokol Kota Cirebon yang selama ini menjadi langganan banjir.
Banjir terjadi sekitar pukul 20:30 WIB diawali hujan intensitas tinggi sejak pukul 17:30 WIB
Sebanyak 7.027 jiwa di Kampung Lumajang Peuntas, Desa Cieuterup, harus mengungsi karena rumah mereka terendam air.
Di awal 2024 ini berbagai kejadian bencana di musim penghujan sudah terjadi di Kabupaten Cirebon. Mulai dari pohon tumbang akibat angin kencang, banjir, tanah longsor dan lainnya,
Anggaran yang telah disiapkan dapat digunakan sesuai hasil inventarisasi dan tepat sasaran
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved