Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil optimistis daerahnya unggul dalam investasi hijau khususnya terkait energi terbarukan dan otomotif
listrik yang saat ini mutlak diperlukan. Selain memiliki infrastruktur
yang baik, Jawa Barat pun kaya akan potensi yang diperlukan untuk industri tersebut.
Ridwan Kamil menyontohkan, industri kendaraan listrik membutuhkan
komponen penunjang yang tidak dikerjakan oleh perusahaan berskala besar. Di Jawa Barat, sudah terdapat produsen komponen tersebut yang
dikerjakan berbagai pelaku UMKM.
Dengan begitu, dia pun tidak khawatir dengan sejumlah produsen otomotif
yang berencana membangun pabrik di luar Jawa Barat. "Kami optimis di
Jawa Barat industri otomotif listrik dan energi terbarukan akan lebih
unggul," katanya, Kamis (6/10).
Ketahanan pangan
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan,
pihaknya bersama Bank Indonesia menggelar West Java Investement Summit
(WJIS) 2022. Tahun ini tema yang diusung 'Green Investment: Food
Security and Renewable Energy - Securing The New Future.'
"Tema ini mengacu pada investasi hijau berkelanjutan berfokus pada ketahanan pangan serta transisi energi menuju energi baru dan terbarukan," katanya.
Terkait ketahanan pangan, Sekda yang menjadi pembicara dalam
kesempatan tersebut, memaparkan kondisi sejumlah bahan pokok di Jawa
Barat. "Beras, daging ayam, jagung, cabai rawit, cabai merah, hingga bawang merah, ada pada kondisi surplus. Ketersediaannya lebih besar dari pada kebutuhan," katanya.
Sementara gula pasir, daging sapi, dan minyak sayur, juga pada kondisi aman dengan jumlah ketersediaan yang lebih banyak dari pada kebutuhan masyarakat.
Menurutnya, ketahanan pangan di Jabar juga dipengaruhi sejumlah faktor
seperti kondisi lahan dan topografi. Namun, terdapat tantangan apalagi saat ini lahan pertanian berebut dengan pesatnya perkembangan industri dan perumahan.
Kondisi ini ditambah mayoritas kepemilikan lahan dan ternak yang rendah. Akibatnya, pengembangan area budi daya menjadi terbatas.
Tema lainnya yang dibahas Setiawan pada helatan WJIS 2022, yakni terkait energi baru dan terbarukan (EBT). Dia menuturkan porsi
energi baru terbarukan di Jabar.
Total porsi energi di Jabar yakni 25,87 million tonne of oil equivalent
(MTOE), dengan komposisi minyak 39,6% atau 7,93 MTOE, gas 25,8% 6,68
MTOE, batu bara 20,1% setara 5,21 MTOE, dan energi baru dan terbarukan
sebanyak 23,4% atau sama dengan 6,06 MTOE.
Setiawan juga menuturkan potensi energi baru dan terbarukan di Jabar, di antaranya tenaga angin 12.727 MW, tenaga air 3.508 MW, tenaga matahari 156.63 GWP, city waste biomass 470.82 MWE, industrial waste biomass 167.5 MWE, dan geothermal 5.956,80 MW.
"Jawa Barat punya banyak gunung, tidak cuma gunung tapi juga laut, juga
yang lainnya. Jabar memang lengkap," katanya.
Setiawan merinci, di Jabar setidaknya sudah terdapat sekitar 72 micro hydro power plant, 144 solar power plant, sembilan geothermal power plant, dan 39 mini hydro power plant.
Menurut dia, Jabar juga berkomitmen fokus terhadap transisi energi untuk mengantisipasi terjadinya krisis energi. Misalnya dengan gencar
menggunakan dan menyosialisasikan penggunaan kendaraan listrik.
Pengaplikasian panel surya di atap bangunan, penggunaan generator
listrik di sektor perusahaan, dan tidak ketinggalan yakni
peningkatan kapasitas sumber daya manusianya.
"Kondisi-kondisi pada sektor ketahanan pangan maupun energi baru terbarukan merupakan potensi yang dapat menjadi gambaran untuk para investor berinvestasi di Jabar pada tema green investment atau investasi hijau," tandasnya. (N-2)
PT Medco Energi Internasional Tbk, melalui anak usahanya PT Medco Power Indonesia (Medco Power), memulai operasi komersial PLTS berkapasitas 25 di Bali Timur.
Pendidikan kritis soal transisi energi bersih terbarukan pun semakin krusial. Sebab, krisis iklim menjadi tantangan yang akan semakin masif dihadapi generasi muda di masa mendatang.
Berkat Cawan Group, resmi mengamankan dokumen Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) untuk dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) strategis.
Pemerintah Indonesia mengantongi komitmen pendanaan untuk pembangunan PLTS Terapung Saguling sebesar US$60 juta atau setara Rp994,68 miliar dari tiga mitra internasional.
MEMPERINGATI Hari Bumi, Komunitas Generasi Energi Bersih (Gen-B) mengedukasi generasi muda mengenai pentingnya transisi energi bersih di Binus School Simprug,
Indonesia dan Swiss berkomitmen untuk terus mempererat kerja sama dalam pengembangan energi bersih melalui PLTA berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved