Selasa 26 Juli 2022, 14:25 WIB

Fenomena Embun Es di Dieng Akibat Cuaca Ekstrem

Lilik Darmawan | Nusantara
Fenomena Embun Es di Dieng Akibat Cuaca Ekstrem

MI/Lilik Darmawan
Embun yang berada di daun berubah menjadi es saat suhu udara berubah hingga di bawah 0 derajat di wilayah Pegunungan Dieng Wonosobo, Jawa Te

 

FENOMENA embun es atau embun beku terjadi di dataran tinggi Dieng di perbatasan antara Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng). BMKG menyebut bahwa embun es terjadi akibat cuaca ekstrem karena suhu di bawah 0 derajat Celcius.

Pembuat aplikasi stasiun cuaca Dieng, Aryadi Darwanto, mengatakan dalam dua hari terakhir yakni Senin dan Selasa (25-26/7) telah muncul fenomena embun beku. "Dalam dua hari terakhir, telah muncul embun beku di dataran tinggi Dieng," jelas Aryadi, Selasa (26/7).

Terkait dengan fenomena embun es, BMKG memberikan penjelasan. Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang Sutikno embun es terjadi pada saat suhu menjadi sejuk, lantas turunlah embun-embun yang dingin lagi beku.

"Beberapa faktor yang mungkin berperan terbentuknya embun beku yang didahului suhu dingin ekstrem di Dieng antara lain adalah gerak semu matahari, intrusi suhu dingin dan laju penurunan suhu terhadap ketinggian," ujarnya.

Menurut BMKG, embun beku di kawasan Dataran Tinggi Dieng Banjarnegara pada Tahun 2021 diawali pada Bulan Mei, tepatnya tanggal 10 Mei 2021. Kejadian berikutnya terjadi pada tanggal 7 Juli 2021 dan berita terakhir di tahun 2021 menyebutkan terjadi lagi selama dua hari berturut-turut
pada tanggal 15-16 Juli 2021.

Kemudian pada tahun 2022 embun upas terjadi lebih dini yakni di awal tahun 2022 tepatnya tanggal 4 Januari 2022.

Ini merupakan suatu anomali dari suatu kejadian embun upas yang disebabkan kondisi meteorologis saat itu memenuhi syarat terjadinya embun upas. Kemudian kejadian fenomena embun upas kedua di tahun 2022 terjadi pada tanggal 30 Juni 2022, dan yang terakhir disebutkan terjadi baru baru ini pada Senin dan Selasa (25-26/7).

"Fenomena suhu dingin malam hari dan embun beku di lereng pegunungan Dieng lebih disebabkan kondisi meteorologis dan musim kemarau yang saat ini tengah berlangsung. Pada saat puncak kemarau, memang umumnya suhu udara lebih dingin dan permukaan bumi lebih kering," kata dia.

Pada kondisi demikian, panas matahari akan lebih banyak terbuang dan hilang ke angkasa. Itu yang menyebabkan suhu udara musim kemarau lebih dingin daripada suhu udara musim hujan.

Pada kondisi puncak kemarau saat ini di Jawa, beberapa tempat yang berada pada ketinggian, terutama di daerah pegunungan, diindikasikan akan berpeluang untuk mengalami kondisi udara permukaan kurang dari titik beku 0 derajat Celsius. (OL-13)

Baca Juga: BMKG: Fenomena Embun Es Dieng karena Memasuki Musim ...

Baca Juga

MI/WIDJAJADI

Pemkab Temanggung Berangkatkan Tiga Kloter Jemaah Haji

👤Tosiani 🕔Senin 29 Mei 2023, 11:29 WIB
Karena berangkat di awal, jemaah memiliki waktu yang panjang untuk menjalankan seluruh ibadah dengan...
MI/LINA HERLINA

Terus Dukung Brand Lokal untuk Perbaikan Ekonomi

👤Lina Herlina 🕔Senin 29 Mei 2023, 11:26 WIB
Kemunculan brand lokal menunjukkan pertumbuhan ekonomi di Makassar tetap terjaga dan terbukti perputaran uang terus...
Dok MI

Kepala OIKN: Pembangunan IKN Perlu Teknologi dan Pengetahuan

👤Mediaindonesia.com 🕔Senin 29 Mei 2023, 11:14 WIB
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono menyatakan bahwa teknologi dan pengetahuan tidak bisa dipisahkan dalam...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya