Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Mengaku 16 Kali Divaksin Covid-19, Pria Asal Pinrang Harus Berurusan dengan Polisi

Lina Herlina
21/12/2021 22:55
Mengaku 16 Kali Divaksin Covid-19, Pria Asal Pinrang Harus Berurusan dengan Polisi
Ilustrasi(DOK MI)

KEPOLISIAN Resor (Polres) Pinrang, Sulawesi Selatan telah menyelidiki pengakuan seorang warga yang menjadi joki vaksinasi covid-19. Dalam video berdurasi 31 detik yang viral, seorang warga Berlian, Kecamatan Wattang Sawitto, Pinrang bernama Abdul Rahim alias La Rahim mengaku menjadi joki vaksinasi covid-19 bagi 14 orang dan telah divaksin sebanyak 16 kali.

"Kami tengah menyelidiki masalah ini," ujar Kapolres Pinrang AKB Arief Sugihartono.

Polisi, jelas Sugihartono, juga mendapat laporan bahwa La Rahim merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). "Ini kita tahu dari keterangan sementara dari keluarga yang bersangkutan, setelah diamankan Senin (20/12) malam. Ini juga  diselidiki Satgas Covid-19 untuk memastikan semua," jelas Arief.

Namun, hal itu dibantah Ketua RW BTN 3 Berlian, Kecamatan Wattang Sawitto, Kabupaten Pinrang. Ketua RW yang bernama Mulyadi menyebut jika Abdul Rahim bikan ODGJ.

"Dia itu tidak gila, dia normal, tidak ada gangguan kejiwaan. Dia seperti orang kebanyakan, dia bergaul di sini sudah lama, bermukim di sini. Kesehariannya boleh dikata tidak ada yang peduli, tidak ada pekerjaan tetap. Hidupnya tergantung dari teman-temannya, pengangguran," urai Mulyadi.

Sebelumnya, Abdul Rahim membuat geger dengan pengakuan bahwa dirinyamenjadi joki vaksinasi Covid-19. "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Iye, saya Abdul Rahim saya telah melakukan vaksinasi 14 kali, eh 14 orang pengganti vaksinasi. Adapun saya disuntikan 16 kali. Upah yang diberikan kepada saya itu antara Rp100 ribu sampai Rp800 ribu. Iye, sekian," ujar Abdul Rahim dalam rekaman video tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang, Dyah Puspita Dewi, Selasa  (21/12) mengatakan, pengakuan Abdul Rahim, 49, masih ditelusuri kebenarannya. "Saat ini sudah ditangani dan ditelusuri kebenarannya oleh Satgas Covid-19. Bagaimana mungkin bisa melakukan vaksin berulang, sementara untuk vaksin kan mendaftar menggunakan KTP. Jadi sedang dipastikan kebenarannya," kata Dyah.

Menurutnya, Abdul Rahim alias La Rahim dari penelusuran  diketahui telah melakukan vaksinasi terakhir di Puskesmas Mattiro Bulu. "Kita juga tidak tahu vaksin keberapam Makanya kita baru mencari tahu  kebenarannya, dari situ kita akan tahu. Kalau benar terima suntik vaksin  16 kali, kita akan cari lagi KTP siapa yang digunakan dan pemilik KTP akan dicari," tegas Dyah. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya