Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

3.000 Mahasiswa Untad Terancam DO

M Taufan SP Bustan
11/5/2016 19:41
3.000 Mahasiswa Untad Terancam DO
(Istimewa)

RIBUAN mahasiswa di Universitas Tadulako (Untad) Palu, Sulawesi Tengah, terancam terkena dikeluarkan atau drop out (DO). Hal tersebut karena dinilai sudah melampaui batas studi berdasarkan Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 Ayat 1 poin 9d, tentang masa studi mahasiswa Strata Satu (S1) yang tidak boleh lebih dari tujuh tahun.

Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Perencanaan (BAKP) Untad, Rudy Gosal mengatakan, ribuan mahasiswa yang terancam itu merupakan angkatan 2009-2010 dan 2010-2011. "Jadi, jumlah mahasiswa itu sekitar 3.000-an, ini hasil pendataan kami di BAKP tahun ini," terangnya di Palu, Rabu (11/5).

Menurut Rudy, meski sudah ditemukan sekitar 3.000 lebih jumlah mahasiswa yang terancam DO, tapi masih akan dilakukan analisa lagi untuk mengkaji mana yang masih berpeluang diselamatkan. "Analisa tidak membutuhkan waktu lama, nanti tinggal dilihat hasilnya. Apakah ada yang bisa diselamatkan atau tidak," jelasnya.

Terungkapnya data sekitar 3.000-an mahasiswa Untad terancam DO berawal dari rapat pimpinan yang digelar di Gedung Rektorat Untad akhir pekan lalu. Dalam rapat tersebut juga diketahui penyebab kelambatan penyelesaian studi ribuan mahasiswa dari pelbagai jurusan itu di antaranya karena ketidaksungguhan mahasiswa untuk memanfaatkan waktu, dan sama sekali bukan karena kemampuan akademik.

"Banyak di antara mahasiswa yang sangat cerdas dan brilian, tapi karena selama memprogramkan mata kuliah, yang bersangkutan hanya satu atau dua kali masuk kuliah, dan selebihnya sudah tidak pernah muncul dengan pelbagai alasan," imbuh Rudy.

Menanggapi hal tersebut, Rektor Untad Muhammad Basir Cyio mengharapkan agar mahasiswa yang berada dalam data tersebut diberikan perhatian lebih.

"Mereka mahasiswa kita semua, sehingga bila masih bisa kita selamatkan untuk mengantarkan mereka meraih cita-cita sebagai sarjana, kita lakukan secara maksimal," harapnya saat dimintai keterangan terpisah.

Basir pun akan mengimbau kepada seluruh pimpinan sampai di tingkat fakultas untuk memberikan perhatian lebih kepada mahasiswa agar dapat diselamatkan. "Ini bukan main-main, harus ada perhatian serius agar mereka tidak di-DO. Kalau di-DO, kasihan mereka. Memang mungkin bisa melanjutkan ke universitas lain, tapi kan sayang sudah kelewat waktu," tandasnya. (TB/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya