Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PARA petani di sentra penghasil padi kawasan pantura Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengeluhkan harga gabah hasil panen musim rendeng pada tahun ini.
Anjloknya harga gabah diduga disebabkan kualitas yang kurang baik karena tanaman padi rusak diserang hama.
Tarwan, 50, petani asal Desa Tanjungsari Timur, Kecamatan Cikaum, Kabupaten Subang, mengatakan harga gabah kering hanya dipatok Rp3.500-Rp4.000 per kg.
Padahal, harga gabah normal Rp5.000/kg. Begitu juga dengan gabah ketan cuma dipatok Rp5.000/kg, dari harga ideal Rp6.000-Rp7.000 per kg.
"Hasil panen juga minim karena ada serangan hama tekuk yang menyebabkan bulir padi hampa. Produksi padi biasanya 4-5 ton gabah per bau, kini hanya 3 ton gabah. Hasil panen ini tidak sebanding dengan operasional tanam dan pengelolaan pascapanen," kata Tarwan.
Ia bersama petani lainnya mendesak pemerintah turun tangan memperbaiki harga gabah agar tidak terlampau murah.
Kabid Produksi Dinas Pertanian Subang Asep Heryana membenarkan harga gabah kering di tingkat petani turun.
"Kami secepatnya berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menangani persoalan harga gabah ini," janji Asep.
Dari Nusa Tenggara Timur, penyerapan beras petani oleh Bulog Divre NTT hingga kemarin baru mencapai 0,38%, atau 58 ton dari target 15 ribu ton sampai akhir 2016.
Kabid Pelayanan Publik Bulog Divre NTT, Dominggus Foes, mengatakan minimnya penyerapan beras diduga dampak krisis air yang mengakibatkan banyak petani tidak menanam padi.
"Gagal tanam membuat target penyerapan beras tahun ini tidak mungkin terpenuhi, Tapi kami sudah antisipasi," kata Dominggus kepada wartawan.
Sebaliknya Kodam V/Brawijaya Jawa Timur optimistis mampu mempercepat penyerapan gabah hasil panen petani sekitar 1 juta ton pada tahun ini.
Percepatan penyerapan gabah disokong peran Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang langsung turun ke sawah.
"Babinsa dan komandan koramil turun ke lapangan untuk membantu Bulog menyerap gabah petani. Targetnya 1 juta ton di Jatim. Mudah-mudahan tercapai," kata Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen Sumardi seusai memimpin upacara pembukaan apel Dansat Kodam V/Brawijaya di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Senin (25/4).
Mitra Bulog
Pada bagian lain Kepala Bulog Subdivre Surakarta M Rizal Mulyawan membantah adanya kabar sejumlah mitra Bulog undur dari peran rekanan untuk menyerap gabah petani.
"Tidak ada mitra Bulog mundur. Bahkan penyerapan gabah petani oleh Subdivre Surakarta nomor tiga di Jawa Tengah," kata Rizal.
Untuk meningkatkan penyerapan gabah petani, salah satu caranya mereka menggerakkan penyuluh pertanian untuk menfasilitasi penjualan gabah petani ke Bulog.
"Dalam dua pekan saja, petugas penyuluh pertanian sudah bisa membantu memfasilitasi penjualan gabah dari petani ke Bulog, lebih dari 700 ribu ton. Ini gerakan yang sangat luar biasa," kata Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Kementerian Pertanian Fathan A Rasyid di Sukabumi. (PO/BN/WJ/BB/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved