Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Menuju Indonesia sebagai Pusat Ekonomi Syariah Dunia

Bayu Anggoro
10/3/2021 19:35
Menuju Indonesia sebagai Pusat Ekonomi Syariah Dunia
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menghadiri acara di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.( ANTARA/Fakhri Hermansyah)

WAKIL Presiden Ma'ruf Amin mendorong pengembangan ekonomi syariah. Sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim,  Indonesia sangat potensial untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Hal itu disampaikan Wapres saat menjadi pembicara dalam Webinar
Nasional bertemakan Branding Ekonomi Syariah Indonesia : Menuju Pusat
Ekonomi Syariah Dunia yang diselenggarakan Fakultas Hukum UNPAD dan
Ikatan Keluarga Alumni Notariat (Ikano) UNPAD, Rabu (10/3).

Dalam acara ini, Wakil Presiden menjadi pembicara kunci, selain pembicara lainnya seperti Rektor Unpad Rina Indiastuti, Dekan Fakultas Hukum Unpad Idris, dan Ketua Umum IKANO Unpad, Ranti Fauza Mayana.

Menurut Maruf Amin, penerapan sistem ekonomi dan keuangan syariah sangat potensial untuk mengembangkan keuangan dan ekonomi syariah, sehingga berimplikasi pada kebutuhan produk dan jasa halal yang terus meningkat. "Dengan berkembangnya kelas menengah dan generasi milenial muslim yang sadar akan kebutuhan dan melakukan kegiatan sesuai keyakinannya, maka semakin meningkatkan kebutuhan akan  produk dan jasa keuangan syariah."

Selain itu, halal awarness yang tinggi akan menumbuhkan industri halal
seperti makanan, busana, wisata, dan lainnya. Menurutnya, dengan fakta
tersebut Indonesia akan memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan
syariah.

"Dengan potensi pasar dan SDM yang dimiliki oleh Indonesia sebagai
negara mayoritas muslim di dunia, seharusnya Indonesia mampu menjadi
pusat ekonomi syariah dunia. Oleh karena itu, perlu adanya upaya-upaya
lebih besar dan sistematis dalam memperkuat ekonomi syariah," katanya.

Merger strategis

Sementara itu, Ketua Umum Ikano Unpad Ranti Fauza Mayana, memaparkan bahwa ekonomi dan keuangan syariah mengalami perkembangan pesat dalam dua dasawarsa terakhir, baik secara global maupun nasional.

Menurutnya, The State of the Global Islamic Economy Report 2018/2019 melaporkan besaran pengeluaran untuk konsumsi dan gaya hidup halal berbasis syariah mencapai US $2,1 triliun pada 2017 dan diperkirakan akan terus tumbuh mencapai US $3 triliun pada 2023.

Hal ini tentunya berimplikasi pada peningkatan permintaan terhadap
produk dan jasa halal secara signifikan termasuk produk dan jasa
keuangan syariah. "Indonesia sendiri menaruh perhatian yang sangat
serius kepada perkembangan ekonomi syariah agar mampu memberikan
kontribusi yang lebih besar terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat," katanya.

Ranti memaparkan masterplan Ekonomi Syariah ditetapkan dengan mengusung visi Indonesia yang mandiri, makmur, dan madani dengan menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia. Bank Indonesia bersama dengan pemerintah dan institusi terkait juga telah meluncurkan 4Cs Strategy.

"Keempat strategi itu terdiri dari Commitment, Concrete, Collaborative dan Campaign. Strategi itu mencakup komitmen kuat dari pihak-pihak terkait, konkretisasi program yang mudah diimplementasikan, kolaborasi dan sinergitas antara lembaga dan pihak terkait. Selain itu juga kampanye dan edukasi yang dilakukan secara intens terkait nilai lebih dari gaya hidup halal," paparnya.

Aksi korporasi berupa merger yang melibatkan PT Bank Syariah Mandiri
(BSM), PT Bank BRISyariah, Tbk (BRIS) dan PT Bank BNI Syariah menjadi
PT Bank Syariah Indonesia, Tbk (BSI), tambah Ranti, merupakan langkah konkret yang meniupkan optimisme meningkatnya pangsa pasar konsumen produk keuangan syariah pasca merger. "Merger juga sebagai realisasi pembentukan bank syariah dengan aset terbesar di Indonesia yang dapat berkontribusi lebih optimal lagi dalam pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.

Pengembangan Ekonomi Syariah di Indonesia tentunya tidak dapat
dilepaskan dari penguatan branding ekonomi syariah, salah satunya
melalui penguatan literasi dan edukasi masyarakat mengenai ekonomi dan
keuangan syariah. Ekonomi syariah memerlukan branding yang kuat untuk
bisa berkembang dengan lebih cepat sekaligus membuka peluang untuk
meningkatkan nilai investasi dari dalam dan luar negeri.

"Webinar ini sebagai bentuk upaya menjalin komunikasi, sosialisasi,
edukasi serta berkoordinasi untuk menyajikan literasi yang memadai
mengenai pentingnya penguatan branding ekonomi syariah. Ini upaya mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pada akhirnya menempatkan Indonesia sebagai salah satu pusat ekonomi syariah dunia," jelas Ranti.

Ia menambahkan webinar juga sebagai bentuk upaya sosialisasi, diskusi, dan edukasi sekaligus peningkatan literasi dan branding ekonomi syariah.

Kurikulum

Ketua Dewan Penasehat Ikano Unpad Badar Baraba menambahkan, saat ini
perbankan syariah menjadi alternatif bagi masyarakat yang tidak ingin
menggunakan layanan perbankan konvensional. Oleh karena itu, seharusnya
perbankan syariah tidak menyamakan atau tidak mengikuti bank
konvensional.

"Berkaitan dengan pendidikan, maka program magister kenotariatan Unpad akan menjawab kebutuhan itu dan memasukannya dalam kurikulum pendidikannya. Harapannya lulusan magister kenotariatan sudah
bisa menjawab tantangan tersebut," tandasnya. (N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya