Kabupaten Sleman masih Bertahan di Zona Merah Covid-19

KEPALA Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo mengingatkan sampai saat ini 82,35% wilayah Kabupaten Sleman masih  dinyatakan sebagai zona merah penyebaran covid-19.

"Dari 17 kapanewon atau kecamatan di Sleman, 14 di antaranya merah dan tiga lainnya kuning," kata Joko Hastaryo, Sabtu (30/1).

Ia menambahkan, kapanewon atau kecamatan yang masih zona kuning adalah Kapanewon Minggir, Kapanewon Ngemplak dan Kapanewon Moyudan. Sedangkan yang tercatat sebagai zona merah adalah Kapanewon Tempel, Turi, Pakem, Cangkringan, Kalasan, Prambanan, Depok, Ngaglik dan Berbah serta Mlati, Seyegan, Gamping, Godean dan Kapanewon Sleman.

Secara umum Kabupaten Sleman saat ini masih masuk dalam zona  merah. Karena itu ia mengingatkan masyarakat atau siapa pun yang sedang berada di wilayah Kabupaten Sleman tetap menerapkan protocol kesehatan untuk pencegahan covid-19 yang di Kabupaten Sleman dikenal dengan akronim Cita Mas Jajar (Cuci Tangan dengan sabun di air mengalir ataupun hand sanitizer, memakai Masker dan Jaga jarak).

Joko Hastaryo menambahkan penerapan protokol kesehatan yang ketat itulah yang sampai saat ini diyakini dapat memutus penularan. Sebelumnya, Juru Bicara Pemda DIY untuk Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih  mengatakan penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY sebanyak 317 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 21.571 kasus pada Sabtu (30/1).

Sedangkan penambahan kasus sembuh sebanyak 262 kasus, sehingga total sembuh menjadi 14.687 kasus dan penambahan kasus meninggal sebanyak 7 kasus. Kasus meninggal menjadi 494 kasus.

Ia menjelaskan penambahan kasus positif sebanyak 317 kasus itu, terbanyak adalah yang berdomisili di Kabupaten Sleman, yakni sebanyak 160 kasus. Sedangkan wilayah lainnya, Kota Yogyakarta bertambah 29 kasus, Kabupaten Bantul bertambah 46 kasus, Kabupaten Kulonprogo bertambah 48 kasus, Kabupaten Gunungkidul tambah 34  kasus.

baca juga: Kasus Covid-19 di Klaten Bertambah 126 Orang

Sedangkan kasus sembuh, kata Berty, Sleman hanya menyumbang 36 kasus atau urutan ketiga setelah Kota Yogyakarta, sembuh 113 kasus, Kabupaten Bantul sembuh 102 kasus. Sedangkan Gunungkidul, kasus sembuh sebanyak 7 kasus dan KUlonprogo 4 kasus sembuh. 

"Kalau yang meninggal, empat laki-laki dan tiga perempuan dengan rentang usia 44 tahun hingga 72 tahun," kata Berty. (OL-3)