Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PELAKSANA harian (Plh) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama menyampaikan soal pendirian posko untuk menghadapi potensi bencana di wilayahnya lantaran curah hujan yang meningkat. Posko tersebut akan beroperasi 24 jam.
"Kami mendirikan posko utama itu dengan melibatkan 12 petugas kebencanaan dan relawan dengan cara piket bergiliran," kata Febby Rizky Pratama di Lebak, Kamis (28/1).
Pengoptimalan posko utama selama 24 jam itu guna percepatan penyelamatan dan evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.
Petugas di posko utama menjadi bagian terdepan untuk memberikan pertolongan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material yang cukup besar akibat bencana alam itu.
Saat ini, curah hujan cenderung meningkat di wilayah Kabupaten Lebak dan berpeluang menimbulkan bencana banjir sekaligus longsor.
"Kami minta petugas dan relawan di posko utama dapat mempersiapkan peralatan evakuasi dengan kondisi baik dan bisa dioperasikan," ujarnya.
Baca juga: Banjir Rendam 1.817 Rumah di Lebak, Warga Mengungsi di 7 Lokasi
Ia juga mengajak masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanaan.
Berdasarkan laporan BMKG diprakirakan puncak musim hujan terjadi pada Januari dan Februari 2021 sehingga berpeluang menimbulkan banjir dan longsor.
"Kami telah menyampaikan surat imbauan untuk kewaspadaan kepada aparat kecamatan, desa dan kelurahan yang rawan bencana alam agar meningkatkan kesiapsiagaan," tuturnya.
Menurut dia, saat ini daerah yang rawan banjir tersebar di 16 kecamatan karena lokasi pemukiman warga berada di bantaran Sungai Ciujung, Ciberang, Cidurian dan Cimadur.
Ke-16 kecamatan itu antara lain Rangkasbitung, Kalanganyar, Cipanas, Curugbitung, Muncang, Sobang, Lebakgedong, Cibeber, Cilograng, Bayah, Cihara, Cigemblong , Bojongmanik, Banjarsari, Leuwidamar dan Cimarga.
Sedangkan, lokasi rawan longsor di 14 kecamatan antara lain Bayah, Sobang, Lebakgedong. Cigemblong, Bojongmanik, Cibeber, Muncang, Gunungkencana, Cipanas, Cileles, Cimarga, Cikulur, Leuwidamar dan Cilograng.
"Semua lokasi longsor itu berada di pegunungan dan perbukitan," ucapnya.
BPBD Lebak menyiagakan logistik berupa beras, lauk pauk, minuman kemasan, makanan bayi, susu, makanan kering dan obat-obatan. Persediaan logistik dipastikan aman untuk kebutuhan selama setahun ke depan.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan peralatan evakuasi untuk penyelamatan warga yang diterjang bencana alam, seperti perahu karet, perahu motor, pakaian pelampung, penyedot air, tambang, tenda, tikar dan gergaji mesin.
"Kami berharap cuaca buruk itu tidak menimbulkan bencana alam," pungkasnya.(Ant/OL-5)
Akibat rem blong, kendaraan jenis elf angkutan perdesaan trayek Parakan Besi-Rangkasbitung terjun ke sawah. Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa tersebut.
Petugas pemadam kebakaran Kabupaten Lebak, Banten, menangkap ular king kobra dari rumah warga sepanjang tiga meter di Kampung Barincang, Desa Jagabaya, Kecamatan Warunggunung.
Sebanyak enam warga Kabupaten Lebak, Banten, dilaporkan meninggal dunia akibat terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).
Menjelang sahur, salah seorang warga di Kampung Kapugeran, Kelurahan Rangkasbitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Banten, dikejutkan dengan ular sanca di kamar mandi.
Tradisi unik yang ada di Kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten yaitu menunggu suara dentuman meriam sundut dari Masjid Agung Al-Araaf sebagai tanda berbuka puasa dan memasuki imsak
Life After Mine (YLAM) menyalurkan bantuan kepada korban terdampak bencana banjir dan longsor berupa mobil operasional logistik guna mendukung percepatan pemulihan di Kabupaten Lebak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved