Kali Kening Meluap Dua Desa di Bojonegoro Tergenang

SETIDAKNYA ada 66 unit rumah di dua desa di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, tergenang banjir lauapan Kali Kening, Minggu (10/1). Banjir juga mengenangi sejumlah fasilitas umum yang mengakibatkan kegiataan warga terganggu. Tak hanya itu, banjir juga merendam jalan antar kampung dan tanamam padi seluas 39 hektare (ha).

Kedua desa yang terdampak banjir luapan anak sungai Bengawan tersebut adalah Dusun Kentong, Desa Sumberjo dan Desa Guyangan, Kecamatan Trucuk.

Kapala Seksi Kesiapsiagaan Kantor BPBD Bojonegoro, Eko Susanto mengatakan, banjir yang terjadi didua desa tersebut akibat dipicu hujan deras dengan intensitas tinggi dikawasan hulu sungai di Kabupaten Tuban.

Kondisi tersebut mengakibatkan Kali Kening meluap hingga mengenangi rumah warga dan sejumlah fasilitas umum. Menurut dia, banjir juga merendam jalan antar kampung sepanjang 4,3 kilometer dan tanaman  pangan seluas 39 ha.

Genangan aira di dua desa tersebut mencapai ketinggian sekitar 30 cm - 60 cm. Di Desa Dusun Kentong, Desa Sumberjo jumlah rumah yang tergenang banjir mencapai 62 unit.  Puluhan rumah itu tersebar di RT 01 - RT O9. Banjir dengan ketinggian antara 10 cm -20 cm juga mengenangi sejumlah fasilitas umum.  Antara lain, Mushola, gedung TK-Paud dan tanaman pangan seluas 14 ha.

Tak hanya itu, banjir juga merendam jalan poros desa dan lingkungan sepanjang 1.3 km. Sedangkan di Desa Guyangan, banjir mengenangi 4 rumah, mushola,  gedung Madrasah dan pos kampling.

Luapan anak sungai Bengawan Solo ini juga merendam padi seluas 25 ha dan jalan desa sepanjang 3 km dengan jedalaman mencapai 60 cm. Tingginya permukaan sungai Bengawan Solo dan curah hujan tinggi, lanjut dia, mengakibatkan genangan dimungkinkan mengalami kenaikkan.

Instansinya hingga saat ini masih berkoordinasi dengan desa terkait untuk mengetahui kerusakan sarana dan prasarana akibat banjir tersebut. Termasuk, mendata kerugian materi yang dialami warga akibat banjir luapan Kali Kening. (OL-13)

Baca Juga: Gelora Gunung Ile Lewotolok Mereda, Warga tetap Diminta Siaga