Karanganyar Terapkan PSBB versi Kearifan Lokal

BUPATI Karanganyar Juliyatmono tegas mendukung dan menjalankan kebijakan pembatasan sosial di Jawa dan Bali yang mulai diberlakukan 11 hingga 25 Januari mendatang.

"Namun tentunya dengan kearifan lokal kami," tegas Juliyatmono kepada Media Indonesia, Rabu petang (6/1).

Menurut dia, dari empat parameter yang ditetapkan pemerintah, memang wilayah Bumi Intan Pari yang ada di kaki Gunung Lawu itu termasuk dalam radar,sehingga mau tidak mau harus melaksanakan penuh konsekuen.

Tata laksana di lapangan, akan dilakukan dengan jurus kearifan lokal, atau jauh berbeda dengan pelaksanaan PSBB seperti yang berlaku di Jakarta. Apalagi, lanjut dia, sebagai wilayah yang masih ijo royo royo, atau penuh dengan lahan pertanian, berikut pola pikir sederhana petani atau orang gunung yang lugu, maka kebijakan PSBB pemerintah akan disesuaikan dengan karakter yang ada, namun penuh disiplin dalam penerapan protokol kesehatan (prokes).

Begitu halnya terhadap kegiatan perkantoran juga akab dikurangi, kegiatan belajar mengajar masih dilaksanakan dengan metode daring, jam operasional mal juga dibatasi, dan sebagainya.

"Yang jelas kami akan cepat mensosialisasikan ke warga kami, agar kebijakan pemerintah pusat tersebut dilaksanakan penuh disiplin, agar tidak lagi terjadi peningkatan penyebaran covid di Karanganyar," janjinya.

Sementara, data perkembangan covid di Karanganyar per 6 Januari adalah akumulasi positif mencapati 3185 kasus, kesembuhan 2477, rawat inap 114, isolasi mandiri 4 orang dan meninggal 158 orang. (OL-13)

Baca Juga: Rubicon Bupati Karanganyar Nyangkut di Sungai Jlantah