Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Merapi Muntahkan Lava Pijar

Ardi Teristi
05/1/2021 04:25
Merapi Muntahkan Lava Pijar
Guguran yang diduga lava pijar keluar dari Gunung Merapi, Senin malam, terpantau dari CCTV BPPTKG.(HO/BPPTKG)

KEPALA Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi
(BPPTKG), Hanik Humaida menyatakan, pada 4 Januari 2021 pukul 19.50 WIB
terjadi guguran yang tercatat di seismogram dgn amplitudo 33 mm dan durasi 60 detik. Suara guguran terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan.

Berkaitan dengan hal tersebut, Hanik menyimpulkan, lava pijar telah muncul di dasar Lava 1997. "Sinar yang teramati sebelumnya yaitu pada tanggal 31 Desember 2020 pukul 21.08 WIB, bisa jadi merupakan indikasi awal akan munculnya api diam dan lava pijar," jelas dia, Senin (4/1) malam lewat akun resmi BPPTKG di Twitter.

Manifestasi dari peningkatan aktivitas ini telihat pada Senin malam (4/1) pukul 19.52 WIB. Guguran yang terpantau dari kamera CCTV di sisi barat daya Gunung Merapi dan kamera thermal di stasiun Panguk.

Video dari CCTV mode nightview menampilkan pendaran sinar yang diduga adalah lava pijar. Hasil pengamatan ini didukung dengan foto DSLR (difoto oleh Pak Ranto) dan foto dari Pos Kaliurang yang menunjukkan rona merah di lokasi yang sama.

Baca juga: Besok, DIY Terima Vaksin Covid-19

Bertepatan dengan pengamatan kejadian tersebut, jaringan seismik Merapi
merekam gempa guguran.

Hanik mengimbau, masyarakat meningkatakan kewaspadaan akan aktivitas Gunung Merapi. Masyarakat diharapkan untuk tetap mengikuti arahan dari BPBD dan pemerintah daerah setempat, serta selalu mengikuti informasi dari sumber yang terpercaya.

Hanik mengapresiasi bantuan dari para pihak yang telah berbagi informasi terkait aktivitas Gunung Merapi. "Informasi ini sangat berguna bagi pemantauan aktivitas Gunung Merapi saat ini", ujarnya.

Tingkat aktivitas Gunung Merapi ditetapkan di tingkat Siaga atau Level III sejak 5 November 2020. Hingga saat ini aktivitas vulkanik terpantau masih tinggi. Peningkatan aktivitas terpantau dari data kegempaan dan deformasi sejak tanggal 22 Desember 2020.

"Terkait dengan kejadian ini BPPTKG belum merevisi rekomendasi aktivitas
Gunung Merapi dimana daerah potensi bahaya masih dalam jarak maksimal 5 km dari puncak Gunung Merapi," jelas dia. Status Merapi tetap Siaga sejak 5 November 2020. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik