Jawa Barat Siapkan 15 Gedung Isolasi

PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat terus mematangkan rencana penyiapan 15 gedung tambahan untuk ruang isolasi pasien covid-19. Pasalnya, menjelang akhir tahun, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan semakin menipis.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya mengusulkan kepada pemerintah pusat soal strategi dan beberapa opsi lokasi gedung
tambahan yang akan dipergunakan untuk isolasi mandiri pasien covid-19.
Termasuk, kemungkinan ada tambahan lagi dari TNI Angkatan Darat yang akan meminjamkan Kantor Pusdik dan Secapa di Kota Bandung selama satu
bulan.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan segera menganalisis rasio gedung tambahan dengan ketersediaan tenaga kesehatan. Saat ini, jumlah gedung dengan sumber daya manusianya tidak seimbang.

"Apabila ada kekurangan SDM, maka akan ada subsidi silang dengan
kota/kabupaten yang kasusnya rendah," ujarnya di Bandung, Senin (14/12).

Jika masih belum cukup, Komite Kebijakan Covid-19 Jabar akan meminta
bantuan TNI/Polri untuk mengaktifkan tenaga kesehatan mereka. "Apakah bisa di-cover oleh tenaga kesehatan dari TNI/Polri," kata Emil, panggilan akrab sang gubernur.

Selain itu, dia juga berjanji akan mengaktifkan relawan yang telah direkrut, dan kemungkinan besar menambah lebih banyak relawan.

Dengan strategi matang dan berbagai opsinya, dia yakin semuanya berjalan lancar sehingga rasio keterisian tempat tidur bisa turun. Saat ini tingkat keterisian mencapai 75%.

"Mungkin minggu depan bisa turun dengan bertambahnya jumlah tempat tidur dan ruang isolasi mandiri," ucap pria yang sebelumnya berprofesi sebagai arsitek ini.

Meski makin banyak pasien, namun  tingkat kesembuhan di Jawa Barat per 13 Desember 2020 tetap tinggi yakni 81,98%, sementara angka nasional 81,90%.

Tingkat kematian 1,6% di bawah angka nasional 3,0%. Trennya menurun
selama 14 hari terakhir. Angka reproduksi efektif (Rt) per 9
Desember 2020 di angka 1,61.

Selama sepekan terakhir ada ada delapan daerah yang mmasuk zona
merah (risiko tinggi) yakni Kabupaten Garut, Kabupaten Majalengka,
Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat, Kota
Bandung, Depok, dan Cimahi. "Kepada yang ada di zona merah untuk terus
memerhatikan potensi yang akan terjadi," tandas mantan Wali Kota Bandung itu. (N-3)