Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
TANAH bergerak di Desa Clapar, Kecamatan Madukara, Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), terus berlangsung. Jumlah rumah rusak semakin bertambah.
Hingga hari ini, jumlah rumah roboh dan rusak berat sebanyak 15 unit dan 5 lainnya terancam. Selain itu, jalan penghubung antara Banjarnegara ke Pagentan melalui Madukara semakin dalam longsornya dan sama sekali tidak dapat dilewati. Jumlah warga yang mengungsi mencapai 64 keluarga atau 230 jiwa.
Koordinator Pos Aju Clapar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Banjarnegara Andri Sulistyo mengungkapkan pergerakan tanah yang telah terjadi sejak Kamis (24/3) masih terus berlangsung hingga Minggu (27/3).
"Bahkan, pada Sabtu hingga Minggu dinihari, setidaknya terjadi 5 kali gerakan tanah yang cukup besar. Akibatnya, dua unit rumah kembali roboh. Sehingga total rumah roboh sebanyak 15 unit dan 5 lainnya terancam langsung,' kata Andri, Minggu (27/3).
Selain itu, lanjut Andri, jalan darurat yang sebelumnya dibangun untuk mengubungkan jalan utama yang telah putus total juga mengalami kerusakan.
"Tanah bergerak sepanjang 2 meter tersebut menyebabkan jalan darurat sama sekali tak dapat digunakan. Sehingga harus membuat jalan darurat lagi," ujarnya.
Sementara Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Catur Subandrio mengatakan putusnya jalan penghubung antara Banjarnegara ke Pagentan yang melewati Madukara juga terus mengalami pergerakan tanah.
"Karena jalan masih putus, maka warga Pagentan yang akan ke Banjarnegara atau sebaliknya harus melalui Karangkobar dengan memutar jalan sepanjang 30 km," kata Catur.
Sementara jumlah pengungsi akibat bencana tanah bergerak tersebut sebanyak 64 keluarga atau 230 jiwa. "Tim relawan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polisi, PMI, Tagana, Satpol PP, dan berbagai elemen lainnya melakukan pembuatan jalan alternatif untuk akses jalan, membuat jalan darurat, membersihkan rumah rusak, dan pelayanan kesehatan," tambahnya.
Sementara Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meninjau lokasi tanah bergerak pada Sabtu mengungkapkan kalau warga di lokasi longsor bakal direlokasi. Gubernur meminta Pemkab Banjarnegara untuk mencari tanah relokasi untuk warga.
"Tetapi sebelumnya, biar para ahli geologi bekerja untuk melakukan penelitian. Dari hasil penelitian itulah nantinya akan ada rekomendasi bagi pemerintah dan warga," kata Gubernur.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved