Bank Indonesia Malang Tolak Operasi Pasar Murah

KANTOR Perwakilan Bank Indonesia Malang, Jawa Timur, menolak pasar murah atau operasi pasar yang mengundang kerumunan kendati tujuannya untuk stabilisasi harga menjelang Natal dan Tahun Baru 2021.

"Saran saya operasi pasar itu jangan karena mendatangkan kerumunan," tegas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang Azka Subhan, Rabu (25/11).

Subhan menyarankan pameran UMKM secara terbatas akan lebih baik dengan mematuhi protokol kesehatan. Pameran terbatas UMKM atau Malang Glerr oleh Pemkot Malang lalu dinilai lebih aman.

Sebab, pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) UMKM yang dilakukan BI baru-baru ini saja hasilnya cukup lumayan mencapai Rp100 juta.Kendati motivasinya sama untuk pemulihan ekonomi dan membendung kenaikan harga bahan pokok, akan tetapi operasi pasar akan mengundang kerumunan bisa berdampak klaster baru covid-19.

Pernyataan Azka Subhan itu mengkritisi masukan Pemkot Malang yang menyatakan memiliki anggaran untuk pasar murah guna menurunkan harga bahan pokok. Menurut Subhan, operasi pasar atau pasar murah bisa menimbulkan masalah dalam situasi pandemi covid-19."Pasar murah mengundang kerumunan itu masalah," katanya.

Azka Subhan mengungkapkan kondisi terkini perkiraan kenaikan harga perlu diwaspadai meskipun tidak terlalu tinggi pada bawang merah, telur ayam dan daging ayam. "Arahnya inflasi tipis. Jangan deflasi karena saya sedih membuat ekonomi tidak bergerak. Perkiraan inflasi 1 persen dari sekarang 0,77 persen," ungkapnya. (OL-13)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Muhamad Fauzi