Pasokan Aman Harga Cabai Merah Keriting Turun

MESKIPUN belum stabil, harga cabai turun di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Harga cabai merah keriting di Kota Kupang turun dari Rp60 ribu per kilogram menjadi Rp25 ribu per kilogram. Namun, pedagang tetap menjual dengan harga tinggi. Harga cabai merah keriting dijual Rp35 ribu per kg.

Berbeda dengan harga cabai merah besar yang masih bertahan tinggi, yakni Rp30.000 per kg. Penurunan harga cabai merah keriting disebabkan pasokan cabai jenis itu dari petani ke pasar terus bertambah sejak dua hari terakhir.

"Banyak petani mulai panen cabai merah keriting sehingga mendorong harga cabai turun. Akan tetapi, harga cabai merah besar masih tinggi," kata Marten Tousalak, pedagang cabai di Pasar Induk Kasih, Kelurahan Naikoten 1, Selasa (22/3).

Di Sukabumi, Jawa Barat, kelompok tani di Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, menyambut panen cabai di tengah melejitnya harga bumbu dapur itu. "Satu kali tanam bisa sampai tujuh kali masa panen. Untuk cabai merah dari 6.600 pohon, kami perkirakan pada panen pertama bisa mencapai 1,5 kuintal. Panen kedua sekitar 3 kuintal, panen ketiga 6 kuintal, serta panen keempat dan seterusnya masing-masing sekitar 1 ton," kata Kepala Desa Cicadas, Nuharja.

Di Desa Cicadas terdapat enam kelompok tani aktif yang dijadikan sebagai percontohan penanaman cabai. Namun, hingga sekarang pemerintah daerah belum memberikan bantuan apa pun untuk kelompok petani cabai. Seluruh biaya produksi masa tanam hingga panen ditanggung para petani.

Di Pangkalpinang, Bangka Belitung, harga cabai dan bawang masih tinggi. Harga cabai rawit Rp70 ribu per kg, sedangkan cabai besar Rp65 ribu per kg. "Bawang merah masih Rp50 ribu per kg," kata Hanafi, pedagang bumbu dapur di Pasar Pembangunan Pangkalpinang.

Di Temanggung, Jawa Tengah, harga bawang merah dan putih melonjak dalam empat hari terakhir. Pasokan yang kurang menyebabkan bawang berkualitas jelek pun dijual mahal. Rahmat, 52, pedagang di Pasar Kliwon Temanggung, menyebutkan harga bawang putih dari semula Rp33 ribu per kg menjadi Rp38 ribu hingga Rp40 ribu per kg.

Pada bagian lain, untuk mengantisipasi kelangkaan bawang dan cabai, Balitbang Pertanian Kementerian Pertanian mengandalkan teknologi inovasi terbaru.

Kepala Balitbang Tanaman Sayuran, Catur Hermanto, menjelaskan teknologi inovasi yang dimaksud mencakup proses produksi, pemetaan produksi, serta distribusi untuk mengantisipasi fluktuasi harga.

"Ada empat inovasi teknologi terbaru yang sudah kami kembangkan, yaitu menghasilkan varietas unggul adaptif terhadap hujan atau varietas amfibi, penyediaan benih varietas unggul berkualitas, teknologi budi daya off season, dan teknologi penyimpanan dan pengolahan hasil saat produksi melimpah," kata Catur. (PO/RF/BB/TS/N-3)