Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
OPERASI mengatasi penyelundupan tidak selalu berjalan mulus.
Pekan lalu, petugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kepulauan Riau yang berada di kapal patroli BC 20008 harus berhadapan dengan sekitar 40 preman bersenjata tajam.
Saat itu tim sudah menangkap kapal yang mengangkut 2.000 ballpress pakaian bekas di Tanjung Balai Asahan, Sumatra Utara.
"Setelah satu kapal kami tangkap, tiba-tiba muncul kapal lain yang mengangkut 40 orang bersenjata parang, pisau, dan bom molotov. Kapal kami nyaris hangus karena mereka melemparkan bom molotov dan melukai anggota," ungkap Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi Kanwil Ditjen Bea dan Cukai Kepulauan Riau, R Evy Suhartantyo, Senin (21/3).
Selain mengawasi perairan Kepulauan Riau, para petugas di kantor itu juga mempunyai kewajiban berpatroli di perairan Sumatra Utara dan Aceh.
Pengawasan khusus di Selat Malaka itu ditingkatkan karena maraknya upaya penyelundupan dari Port Klang, Malaysia.
Upaya mengatasi perlawanan para preman yang diduga dibayar pemilik barang itu mulai mereda setelah petugas Bea dan Cukai memberikan tembakan peringatan ke udara.
Mereka pun bubar saat kapal Direktorat Kepolisian Perairan Polda Sumatra Utara merapat ke lokasi.
"Aksi penghadangan oleh sekelompok massa dari Tanjung Balai Asahan itu menandakan tindakan para penyelundup sudah semakin berani," lanjut Evy.
Namun, aksi premanisme itu tidak menghentikan operasi antipenyelundupan.
Dalam dua hari berturut-turut, akhir pekan lalu, petugas Ditjen Bea dan Cukai Kepulauan Riau menyita barang selundupan berupa telepon seluler, bawang, dan rokok senilai Rp5,8 miliar dengan potensi kerugian negara mencapai Rp1,4 miliar.
Kepala Kanwil Ditjen Bea dan Cukai Kepulauan Riau, Parjiya, mengungkapkan penyitaan terbesar didapat dari kawasan free trade zone Pulau Batam berupa telepon seluler, suku cadang, dan aksesorinya yang total bernilai Rp4,5 miliar.
"Pelaku mengeluarkan barang dari pelabuhan rakyat di Batam tanpa dilengkapi dokumen untuk dikirim ke Tembilahan, Riau, menggunakan speedboat."
Di hari yang sama, Jumat (18/3), petugas berhasil menggagalkan upaya penyelundupan bawang merah asal Malaysia.
Ada lima kali pengiriman di perairan Bengkalis, Riau, yang bisa ditangkal dengan jumlah barang hampir mencapai 45 ton yang bernilai Rp1 miliar.
Sehari kemudian, Sabtu (19/3), petugas menggagalkan penyelundupan rokok putih asal Vietnam di perairan Selat Riau. (HK/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved