Jangan Kendur Disiplin Protokol Kesehatan

MASYARAKAT di Ibu Kota diimbau untuk selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan agar tidak terinfeksi covid-19. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berupaya memenuhi sumber daya kesehatan agar tingkat kesembuhan pasien yang saat ini mencapai 84,9% bisa terus bertambah.

Selain itu, menurut Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Indra Setiawan, masyarakat sedianya tetap waspada. Sebab, meski tingkat kesembuhannya tinggi, nyatanya seusai sembuh dari covid-19, pasien masih akan merasakan efek jangka panjang yang dinamakan long-covid.

"Iya, ini berdasarkan hasil penelitian dari negara-negara lain yang juga sudah melakukan penelitian sambil memerangi covid. Salah satunya terlihat adanya dampak kesehatan setelah sembuh dari covid yang dinamakan long-covid," ujar Indra, kemarin.

Indra menyebut dampak itu baru terasa di atas enam pekan setelah dinyatakan sembuh. Namun, ada pula yang baru merasakan gejalanya di atas 12 pekan setelah sembuh. Gejalanya pun hampir sama dengan gejala penyakit yang diakibatkan oleh covid-19, seperti batuk, sesak napas, dan muncul ruam di kulit. "Yang paling banyak dirasakan ialah kelelahan. Rasa lelah yang berlebihan padahal aktivitasnya sama saja."

Gejala ini, terang dia, berpotensi mengguncang mental mantan pasien covid. Akan timbul keraguan pada dirinya sendiri untuk bisa mencapai tingkat kesehatan yang optimal sehingga dapat kembali beraktivitas seperti sebelum terpapar virus mematikan itu.

Karena dampak jangka panjang inilah, Indra menyarankan agar masyarakat tetap waspada dan disiplin melakukan protokol 3M dan sedapat mungkin terhindar dari covid-19. "Selama belum ada obat yang betul-betul bisa menyembuhkan, selama belum ada vaksin, ya disiplin lakukanlah 3M: memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta mematuhi protokol kesehatan di mana pun kita berada."

Sementara itu, Ketua Fraksi DPRD DKI dari Fraksi Gerindra Rani Mauliani meminta masyarakat waspada pada potensi klaster covid-19 akibat libur panjang akhir Oktober ini. Masyarakat sebaiknya tetap diam di rumah, kecuali ada kepentingan mendesak yang memang menuntut harus keluar. (Put/Hld/J-2)