Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Bawang Merah Belu NTT Berpotensi Ekspor

Ferdian Ananda Majni
21/10/2020 10:40
Bawang Merah Belu NTT Berpotensi Ekspor
Pedagang menyortir bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (1/10)( ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) telah menginventarisasi potensi yang ada di sekitar Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain atau Kabupaten Belu untuk mendukung tercapainya pembangunan sentra ekonomi baru di daerah ini. Salah satu potensi yang diinventarisir dan dimiliki oleh Kabupaten Belu adalah produksi bawang merah.

Bawang merah dari Kabupaten Belu sendiri berpotensi untuk di ekspor kembali seperti dua tahun yang lalu. Bawang merah yang dihasilkan oleh petani di Desa Manumutin, Kecamatan Atambua, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur disebut lebih bagus dibandingkan bawang merah dari Kabupaten Brebes.

Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian, Kabupaten Belu, Petrus Bone menyampaikan bawang merah dari perbatasan negara ini sudah sempat diekspor ke negara tetangga Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).

Baca juga: BATAN Kembangkan Radioisotop dan Radiofarmaka untuk Kesehatan

"Daerah perbatasan negara seperti Kabupaten Belu tidak kalah dari daerah lain yang dapat menghasilkan bawang merah. Namun produksi bawang merah di perbatasan negara ini masih tergantung dengan adanya curah hujan," kata Petrus dalam keterangannya, Rabu (21/10).

Disebutkan Petrus, pada tahun 2016 saat banyak pasokan air daerah ini dapat menghasilkan bawang merah sebanyak 18-20 ton per hektar. Biasanya bawang merah ini dipanen per tiga bulan sekali.

Sementara untuk tahun 2018 petani bawang merah di daerah ini dapat menghasilkan 2 Ton bawang jenis Tuk Tuk. Bawang jenis Tuk Tuk kata Petrus adalah jenis bawang yang sama dengan bawang merah yang dihasilkan di Kabupaten Brebes.

"Terdapat 20 kelompok petani yang berhubungan langsung dengan Dinas Pertanian Kabupaten Belu, namun selain itu juga terdapat kelompok dari swadaya masyarakat," sebutnya.

Saat ini daerah Kabupaten Belu rata-rata mengalami kekeringan akibat rendahnya curah hujan. Hal ini juga berpengaruh terhadap produksi bawang merah di Kabupaten Belu. Kini petani bawang merah hanya menanam bawang merah berjenis umbi.

"Kalau yang bawang umbi ini hanya sampai 5 ton, tahun ini memang sangat kurang karna kondisi kemarau," lanjut Petrus.

Petrus mengatakan petani akan menanam bawang merah jenis Tuk Tuk saat curah hujan di daerah ini meningkat. Ia menambahkan saat produksi bawang merah Tuk Tuk dari perbatasan negara sedang bagus, bawang merah tersebut akan diekspor sampai ke negara tetangga Timor Leste.

"Dulu kalau masih produksi bagus memang kita kirim sampai kesana (Timor Leste), terutama bawang merah dan cabe, ketika curah hujannya bagus," pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya