Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Pengeringan Gabah Terkendala Cuaca, Petani Jual Kondisi Basah

Liliek Dharmawan
17/3/2016 14:24
Pengeringan Gabah Terkendala Cuaca, Petani Jual Kondisi Basah
(Antara)

PETANI di sejumlah daerah di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), memilih menjual gabah hasil panenan dalam kondisi basah. Pasalnya, petani kesulitan untuk melakukan pengeringan akibat setiap hari hujan.

Padahal, kalau dikeringkan harga gabah bisa melonjak hingga lebih dari Rp4 ribu per kilogram (kg). Jika dijual dalam kondisi basah, harga hanya berkisar antara Rp3.600 hingga Rp3.700 per kg.

Salah seorang petani di Desa Pegalongan, Kecamatan Patikraja, Samino, 46, mengungkapkan bahwa dirinya memilih untuk langsung menjual padi dalam kondisi basah.

"Kami membutuhkan uang lebih cepat, makanya kalau ada pedagang yang menawar dan harganya sesuai, maka langsung saya jual. Kalau kemarin saya bisa menjual dengan harga kisaran Rp3.600 per kg. Memang hanya kisaran, karena penjualan dengan sistem tebas. Saya tidak memanen, karena pedagangnya yang memanen," jelas Samino, Kamis (17/3).

Petani lain asal Desa Brani, Kecamatan Rawalo, Kasirin,38, mengungkapkan sebetulnya kalau gabah dikeringkan bisa mendongkrak harga.

"Jika kering, harga gabah yang sebelumnya Rp3.500 hingga Rp3.600 per kg akan meningkat harganya menjadi Rp4 ribu bahkan lebih. Namun, pengeringan terkendala cuaca. Kalau cuaca seperti ini, maka pengeringan membutuhkan waktu setidaknya 5 hari. Karena setiap hari ada hujan. Daripada repot dan sebagian petani tidak memiliki tempat untuk menyimpan, maka kebanyakan langsung menjual kepada pedagang," ujarnya.

Sementara petani di Desa Kedunguter, Kecamatan Banyumas, Sidik,41, memilih menjual gabah kondisi gabah kering panen (GKP) karena membutuhkan modal cepat. "Saya butuh modal cepat untuk kembali menggarap sawah. Mumpung saat ini masih hujan, sehingga nantinya tidak terkena kekeringan," katanya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya