Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Empat Kecamatan di Lembata Terancam Rawan Pangan

Alexander P Taum
17/3/2016 14:06
Empat Kecamatan di Lembata Terancam Rawan Pangan
(Antara/Ilustrasi)

TIDAK meratanya curah hujan di wilayah Lembata, NTT, menyebabkan empat Kecamatan di wilayah pesisir pulau itu terancam rawan pangan. Namun, BPBD setempat belum menetapkan kasus tersebut sebagai Bencana. Penetapan bencana oleh Bupati Lembata, penting untuk penanganan korban.

Maria Siba Ilin, petani asal Desa Lamalera B, Kecamatan Wulandoni, kepada Media Indonesia, Kamis (17/3), mengatakan hingga saat ini dirinya sudah dua kali menanam jagung dan padi. Pada tahap pertama, padi dan jagung yang ditanamnya mati kekeringan.

"Kami sudah tanam padi dan jagung ulang lagi, tetapi hujan mulai jarang, jagung dan padi mulai layu lagi. Sudah banyak tanaman yang mati, kami pasrah saja," ujar Maria.

Sementara itu Kepala BPBD Lembata Ambrosius Leyn mengatakan pihaknya telah menurunkan tim penanggulangan untuk menyusuri wilayah pesisir Kecamatan Wulandoni, Nagawutun, Nubatukan, dan Ile Ape guna memastikan total Kepala Keluarga yang mengalami gagal panen tersebut.

"Data dan laporan sudah diterima. Kami di PBBD telah mengirim staf bidang penanggulangan berkoordinasi dengan BKP3 memantau ke lokasi. Hari Senin ini kami rapat koordinasi dengan instansi terkait, jika positif ancaman rawan pangan, kami akan merekomendasikan kepada Bupati untuk mengeluarkan penetapan bencana, agar ditangani secepatnya. Bantuan biasanya berupa beras rawan pangan dan bantuan perubahan iklim lain," ujar Ambros Leyn.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik