Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
DI tengah upaya pemerintah meningkatkan ketahanan pangan, petani di daerah lumbung padi Klaten, Jawa Tengah, dihinggapi rasa khawatir. Mereka mengeluhkan menipisnya stok pupuk bersubsidi jenis urea dan ZA.
“Ketersediaan pupuk urea dan ZA bersubsidi yang menipis tidak hanya terjadi di Klaten. Beberapa daerah lain di Jawa Tengah mengalami hal yang sama, bahkan kedua jenis pupuk itu sudah hilang dari peredaran,” kata Kepala Seksi Sarana dan Prasarana, Dinas Pertanian Klaten, Wahyu Wardana, kemarin.
Untuk mengatasi kondisi itu, Dinas Pertanian telah mengajukan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. “Kami harapkan ajuan itu dapat segera dipenuhi sehingga tidak sampai terjadi kelangkaan pupuk seperti daerah lain,” tambah Wahyu.
Di sisi lain, PT Pupuk Sriwidjaja menyatakan hingga Agustus penyerapan pupuk bersubsidi di Sumatra Selatan telah mencapai 90% dari total alokasi sebesar 108.000 ton. “Penyerapan tidak terpengaruh pandemi,” kata General Manager Penjualan Produk PT Pusri, Arief Satya Kusuma.
Dari sisa alokasi 10% atau sebanyak 20.000 ton akan rampung disalurkan pada November. “Pada Desember, kami sudah menyetop penyaluran pupuk bersubsidi.”
Di Papua Barat, Pemerintah Kabupaten Sorong terus mendorong peningkatan produk pertanian. Salah satu upayanya ialah menggulirkan aplikasi produk pertanian dan perikanan berbasis teknologi informasi atau Siap Tani.
“Aplikasi ini mempermudah dan mempercepat pengambilan keputusan di tingkat pimpinan dalam upaya meningkatkan produksi pertanian. Pasalnya, data pengelolaan dan produk pertanian tersaji dengan cepat,” kata Sekda Kabupaten Sorong, Ari Wijayanti. (JS/DW/MS/FB/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved