Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Produksi Beras di Cianjur Melimpah

Benny Bastiandy
05/8/2020 18:05
Produksi Beras di Cianjur Melimpah
Pada tahun 2020, produksi padi ditargetkan mencapai 59,1 juta ton gabah kering giling (GKG).(Istimewa/Kementan )

PRODUKSI beras di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, cenderung mengalami surplus setiap tahun. Pun tahun ini, di tengah pandemi covid-19, produksinya tak terlalu terganggu.

Sekretaris Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur, Iwan Setiawan, mengatakan pandemi covid-19 tidak terlalu mengganggu terhadap pencapaian target produksi beras. Apalagi Kementerian Pertanian juga banyak meluncurkan berbagai program percepatan tanam padi. "Kalau di Cianjur alhamdulillah, dari aspek teknis produksi beras kita tahun ke tahun selalu surplus," jelas Iwan, Rabu (5/8).

Produksi yang dihasilkan, kata Iwan, setiap tahun rata-rata mencapai dua kali lipat dari kebutuhan konsumsi masyarakat. Pemkab Cianjur setiap tahun menargetkan produksi gabah kisaran 600 ribu ton lebih. "Yang dihasilkan bisa mencapai kisaran 1 juta ton. Makanya, kita bisa surplus beras," ucap Iwan.

Pada periode Januari-Mei 2020, produksi padi sawah dan padi bukan sawah di Kabupaten Cianjur sudah mencapai 544.825 ton. Rinciannya, pada Januari sebanyak 45.109 ton, Februari sebanyak 73.511 ton, Maret sebanyak 124.432 ton, April sebanyak 201.730 ton, dan Mei sebanyak 100.042 ton. "Belum lagi sekarang selama pandemi itu kan banyak bantuan nontunai yang diterima masyarakat. Jadi, kebutuhannya cukup terpenuhi," ucapnya.

Ia mengatakan saat ini terus disosialisasikan pengaturan pola tanam kepada para petani bersamaan potensi terjadinya kemarau. Selain itu, dinas juga akan memaksimalkan pemanfaatan teknologi pertanian.

"Sosialisasinya menyangkut pola tanam kepada para petani yang mesti melihat kondisi musim. Harus ada pengaturan. Kemudian dari pemanfaatan teknologi, kami telah sampaikan kepada para petani untuk memanfaatkan bantuan pompa-pompa air yang sudah disalurkan," terang Iwan.

Pengecekan bendungan dan saluran irigasi juga diintensifkan pengawasannya berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur. Sejauh ini, kata Iwan, pasokan air relatif masih mencukupi. "Suplai air alhamdulillah masih cukup bagus. Kita juga sudah memetakan titik-titik irigasi yang betul-betul rawan kekeringan dan yang tidak," jelas Iwan.

Iwan menuturkan, indeks tanam padi di Kabupaten Cianjur relatif bervariasi. Artinya, dalam setahun ada yang hanya 1 kali panen, 2 kali panen, dan 3 kali panen. "Sebetulnya para petani juga sudah cukup paham setiap kali memasuki kemarau. Mereka sudah tahu kalau mau kemarau itu harus menanam komoditas apa," pungkasnya. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik