Jadi Lumbung Beras, Pemkab Banyuasin Panen Padi IP 200

Dwi Apriani
27/7/2020 10:12
Jadi Lumbung Beras, Pemkab Banyuasin Panen Padi IP 200
Bupati Banyuasin Askolani panen padi IP200 dan Gerakan Percepatan Olah Tanah dan Percepatan Tanam di Desa Sumber Makmur, Muaro Padang, Senin(MI/Dwi Apriani)

KABUPATEN Banyuasin menjadi salah satu daerah penghasil beras yang cukup besar di Sumatra Selatan. Bahkan telah menjadi produsen beras nomor 4 nasional. Namun Pemerintah Kabupaten Banyuasin tidak mau cepat puas. Berbagai upaya dilakukan untuk menggenjot produksi beras agar bisa menjadi produsen nomor satu nasional.

Selain mendorong para petani, Pemkab Banyuasin juga memaksimalkan peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk selalu mendampingi para petani dalam memberikan pengarahan dengan ilmu-ilmu pertanian yang modern. ''Banyuasin bisa jadi lumbung beras nomor 4 nasional karena kerja keras petani dan PPL di lapangan. Saya minta semuanya tetap semangat untuk kejar target kita sebagai produsen beras nomor dua, bahkan nomor satu nasional,'' kata Bupati Banyuasin, Askolani saat Panen Padi IP200 dan Gerakan Percepatan Olah Tanah Dan percepatan Tanam di Desa Sumber Makmur Kecamatan Muara Padang, Senin (27/6).

Ia mengatakan, lahan sawah yang dilakukan panen tersebut merupakan lahan hasil optimalisasi program Serasi Petani Bangkit, di mana dalam setahun dua kali panen. Luas tanam IP200 untuk di Desa Sumber Makmur Kecamatan Muara Padang saja seluas 150 hektare (ha), dari luas tanam 6.974 ha se-Kecamatan Muara Padang.

Baca Juga: Banyuasin Komitmen Jaga Ketahanan Pangan

''Yang dipanen sekarang, hamparannya seluas 25 ha dan yang persiapan untuk di panen masih sekitar 35 ha. Semuanya lokasi Program Optimalisasi Lahan Serasi (Selamatkan Rawa, Petani Sejahtera) 2019. Artinya lokasi Serasi 2019 di Desa Sumber Makmur semua bisa tanam IP200,'' jelasnya.

Secara keseluruhan, sudah 60.569 ha lahan telah ditanam dua kali setahun dari luas tanam tahun 2019 sebanyak 213.218 ha. Rinciannya,
lahan Pasang Surut IP200 58.007 ha dan Sawah lebak IP200 2.562 ha.

''Luas tanam dua kali panen setahun ini terus akan ditingkatkan melalui program Serasi petani bangkit. Termasuk IP300 yang baru sekitar 36 ha akan terus diptimalkan dengan sentuhan teknologi tepat guna,'' kata dia.

Baca Juga: Kendati Ada Pandemi, Produksi Padi Petani Banyuasin Berlimpah

Askolani mengatakan dengan program Serasi terbesar di Indonesia, Kabupaten Banyuasin berhasil mengoptimalkan lahan rawa menjadi lahan persawahan padi yang produktif. Banyuasin sendiri memiliki luas panen padi 208,598 ha, sehingga produksi padi sebesar 905.846 ton GKG dan produksi beras sebesar 519.684 ton pada musim tanam 2019.

Potensi ini masih bisa ditingkatkan, luas lahan baku sawah 174.371 ha dengan luas tanam 2019, 213.813 har terdiri dari lahan pasang surut 148.658 ha, (IP100 90.151 ha, IP200 58.007 ha, IP300 36 ha), lahan rawa lembak 25.713 ha (IP100 21.279 ha, IP200 2.562 ha).

Dengan luas panen 208.598 ha, total produksi 905.846 ton GKG atau setara beras 519.684 ton. Lokasi paling potensial terdapat di 15 kecamatan seperti Muara Telang 23.120 ha, Air Saleh 21.391 ha, Sumber Marga Telang 10.299 ha, Makartijaya 11.000 ha, Muara Sugihan 24.292 ha, Tanjung Lago 15.226 ha, Selat Penuguan 12.710 ha, dan Rantau Bayur 16.337 ha.

Baca Juga: Banyuasin Lebih Siap Tangkal Kebakaran Hutan dan Lahan

''Ada empat kecamatan potensial yang masih bisa dikembangkan secara optimal, Kecamatan Rantau Bayur, Rambutan, Tungkal Ilir dan Selat Penuguan. ''Target ke depan, luas tanam 213.813 ha tahun 2019 dan tahun 2020 akan dapat tercapai seluas 263.368 ha tahun 2020 sehingga luas panen dan produksi akan meningkat menjadi 1.309,598 ton GKG atau setara 750.399 ton untuk menjaga Lumbung Pangan Nasional,'' ungkapnya.

Karena itu, pihaknya akan terus meningkatkan penggunaan benih bermutu, penyediaan pupuk yang cukup, penyediaan Alsintan olah tanah modern, pengolahan tanah secara insentif dengan menggunakan Alsintan TR4, penyediaan pestisida dan pengelolaan air dengan baik, memperbaiki saluran-saluran air, pintu-pintu air dan tanggul. Melakukan ekstensifikasi lahan produktif, perluasan lahan produksi dengan pengembangan lahan sawah baru.

Kemudian menyediakan sarana panen dan pasca panen yang modern seperti pengering gabah (Vertical Dryer) dan membangun RMU yang modern untuk menghasilkan beras berkualitas tinggi.

''Dan tahun 2020 akan membuka penerimaan Petugas Penyuluh Lapangan untuk melakukan pendampingan petani secara intens dengan target 1 desa 1 PPL,'' pungkasnya. (DW/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya