Kota Salatiga Raih Daerah Favorit dari Kemendagri

MEMPERINGATI Hari Jadi ke-1270, Kota Salatiga meraih penghargaan lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 menuju era adaptasi kebiasaan baru yang diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri. Kota ini dinilai tertoleran yang menjadi rujukan berbagai daerah karena keberhasilannya melakukan sejumlah inovasi dalam mengatasi penyebaran virus korona baru (covid-19).

Wali Kota Salatiga Yuliyanto dinilai mampu menangani covid-19 dengan sangat cermat, sehingga Kementrian Dalam Negeri memberikan penghargaan sebagai daerah favorit dalam lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 di Jakarta.

Hal itu juga karena kejelian Wali Kota menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) Kota Salatiga No. 17/2020 tentang Penerapan Protokol Kesehatan dan Pengendalian Covid-19 pada 30 Juni 2020, untuk mengendalikan penyebaran covid-19.

Contohnya, pada Pasal 70 dalam Perwali 17/2020 tersebut ada larangan bagi anak-anak, ibu hamil, dan orang lanjut usia berkunjung ke pusat keramaian seperti pasar, toko swalayan, tempat hiburan, tempat wisata, hingga taman bermain.

“Mereka itu kelompok berisiko tinggi atau rawan terpapar virus korona. Makanya, kita minta untuk tidak datang ke tempat keramaian. Ini semata-mata untuk melindungi mereka dari bahaya Covid-19,” kata Wali Kota Yulianto.

Oleh karena itu, pusat keramaian seperti pasar pada masa pandemi Covid-19 harus mendapat perhatian serius. “Pedagangdi Pasar Pagi Salatiga ditata dengan penerapan pembatasan jarak. Jarak antarpedagang kita berikan minimal 1 meter. Selain itu, pedagang dan pembeli yang hadir juga wajib mengenakan masker,” ujar Yuliyanto.

Karena adanya upaya antisipasi tersebut, masyarakat tidak lagi takut berbelanja di pasar yang beroperasi mulai pukul 01.00 dini hari hingga 06.30 WIB itu. Karena, para pedagang pasar-pasar di kawasan itu sudah dites covid-19. Dari hasil pemeriksaan terhadap seluruh pihak di pasar dengan metode rapid test, tidak ada satu pun yang hasilnya reaktif.

“Kami harap agar perekonomian tetap berjalan sehingga apa yang dicemaskan masyarakat, takut datang ke pasar tidak ada lagi. Pedagang pun sekarang sudah nyaman, hasil penjualannya sudah meningkat, tidak terdampak covid-19,” kata dia

Soal sanksi bagi yang tidak mematuhi aturan protokol kesehatan, lanjutnya, akan mendapat hukuman sosial. Sanksi itu berupa teguran hingga melakukan pelayanan sosial seperti menyapu jalan dan membersihkan saluran pembuangan.

“Dalam menegakkan aturan ini, kita minta petugas menerapkan langkah-langkah persuasif. Kita lakukan dengan cara-cara yang bisa membangkitkan kesadaran masyarakat,” ujar Yuliyanto.

Dia optimistis jika masyarakat patuh dalam menjalankan protokol kesehatan maka penularan covid-19 akan terkendali. Apalagi, saat ini di Salatiga penularan berasal dari transmisi lokal.

Penghargaan itu sendiri bukan datang tiba-tiba, akan tetapi melalui upaya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Salatiga Jawa Tengah yang giat menggelar patroli masker di beberapa simpul keramaian di pusat kota.

Yulianto mengatakan, patroli masker menyasar kepada warga masyarakat yang banyak beraktivitas di luar rumah seperti sopir angkutan kota, tukang parkir, tukang ojek, pedagang kaki lima dan lainnya.

Dalam waktu yang bersamaan, Kota Salatiga juga mendapatkan empat penghargaan terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Penghargaan tersebut diharapkan akan terus memotivasi seluruh PNS di kota ini menjadi lebih baik lagi.

“Terimakasih atas loyalitas, dedikasi dan konsistensinya terhadap pelaksanaan RPJMD yang kita jalankan. Maka atas hasil itu, kita mendapatkan penilaian yang baik dan penghargaan tersebut,” kata Wali Kota Salatiga Yuliyanto.

Pada Peringatan Hari Jadi ke-1270, Pemkot Salatiga menyelenggarakan berbagai acara, seperti Lomba Foto Pesona Salatiga, Lomba Vlog, Doa Bersama melalui Zoom dan upacara peringatan hari jadi serta pagelaran Ketoprak yang disiarkan secara live streming. (Hms/HT/S1-25)