Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KEMENTERIAN Pertanian RI, khususnya Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah meneliti dan mengembangkan varian dari produk eucalyptus untuk membantu negara dalam menanggulangi pandemi Covid-19.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk kolaborasi penelitian lanjutan tanaman obat sebagai kandidat antivirus dan obat. Kerjasama tersebut menandakan hasil penelitian Balitbangtan akan dilanjutkan IDI untuk uji klinis dan riset-riset lainnya sesuai dengan prosedur kesehatan.
Mentan Syahrul menginstruksikan Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry agar seluruh jajarannya di seluruh Indonesia melakukan sosialisasi dan diseminasi hasil riset Balitbangtan Kementan kepada masyarakat, termasuk produk aroma terapi eucalyptus untuk menangkal korona.
Fadjry Djufry menegaskan bahwa Mentan Syahrul mendorong unit pelaksana teknis (UPT) Kementan, khususnya Balai Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di seluruh Indonesia melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait, terutama kepala daerah. Langkah tersebut ditindaklanjuti oleh Kepala BPTP Kaltim Muhammad Amin bertemu dengan Gubernur Isran Noor.
“Kita sudah sampaikan dan sosialisasikan kepada seluruh kepala daerah baik gubernur, bupati maupun walikota di Kaltim. Semoga eucalyptus menjadi alternatif menangkal penyebaran Corona di Indonesia bahkan dunia," kata Muhammad Amin usai bertemu Gubernur Isran Noor di Samarinda, berdasarkan rilis yang diterima Media Indonesia, Rabu (22/7).
Gubernur Kaltim mengatakan bahwa masyarakat Kaltim menyambut baik hasil riset dan inovasi Balitbangan.
"Kami mengapresiasi riset Kementan dan mendorong Balitbangtan tetap melanjutkan riset, khususnya eucalyptus sebagai upaya menangkal Corona. Ini harus terus dikembangkan dan perlu pengujian mendalam, semacam uji klinisnya," kata Gubernur Isran Noor.
Gubernur mengakui penyebaran virus Corona begitu cepat, sementara vaksinnya belum ada, sehingga hasil riset apa pun yang berkaitan untuk mengatasi pandemi Covid-19 sangat dibutuhkan masyarakat, termasuk riset eucalyptus oleh Balitbangtan Kementan.
"Tanaman Eucalyptus bukan barang baru di dunia kesehatan, khasiatnya sudah dikenal luas di Indonesia, sehingga berpeluang dapat menangkal Corona. Riset Balitbangtan memberi harapan penanggulangan penyebaran virus Corona," kata Isran Noor.
Kepala BPTP Kaltim Muhammad Amin mengatakan bahwa eucalyptus untuk sementara digunakan sebagai aroma terapi anti Corona mengacu hasil kajian Balitbangtan, dan telah diluncurkan oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo, maka BPTP Kaltim selaku UPT Kementan mendukung sosialisasi.
"Kami berupaya mensosialisasikan kepada kepala daerah baik gubernur, bupati dan walikota di seluruh Indonesia khususnya di Kaltim oleh BPTP Kaltim. Eucalyptus diharapkan dapat menjadi alternatif menangkal virus Corona di Indonesia bahkan dunia," katanya didampingi Kasie Kerja Sama dan Pelayanan Pengkajian KSPP, Margaretha Tarigan. (OL-13)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved