Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
TUJUH bencana alam selama Februari 2016 di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, belum membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat menetapkan status tanggap darurat.
Kepala BPBD Bandung Barat Maman S Sunjaya di Bandung, Kamis (03/03), menyebutkan syarat untuk menaikkan status kebencanaan dari siaga menjadi tanggap darurat ialah jika bencana alam mengganggu perekonomian masyarakat.
"Selain itu, anggaran untuk penangulangannya sudah tidak bisa ditangani oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD), sehingga harus menggunakan anggaran dari pos dana tidak terduga," ungkapnya.
Menurut Maman, bencana yang menimpa Bandung Barat masih bisa ditangani SKPD terkait dan belum mengganggu perekonomian warga.
Berdasarkan data BPBD, bencana alam selama Februari di Bandung Barat, antara lain tanah longsor di Kampung Bonceret Cililin, Kampung Cipanas, Kampung Pasirmuncang, dan pergerakan tanah di Kampung Sayang.
Ribuan karung pasir dipasang untuk menghadang luapan Sungai Cibeureum di daerah Cilacap, Jawa Barat.
Langkah itu merupakan penanganan darurat untuk mengatasi tanggul yang jebol diterjang arus sungai.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Jawa Tengah, Tri Komara Sidhy di Cilacap, Kamis (03/03) mengatakan 1.000 karung pasir itu merupakan kiriman Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy dan 500 karung dari BPBD Cilacap.
Kiriman karung pasir itu telah dipasang di tanggul Sungai Cibeureum di Dusun Mulyasari, Desa Purwosari, Wanareja, Cilacap, yang jebol.
"Penanganan tanggul yang jebol ditangani secara darurat. Diharapkan, tanggul yang diperbaiki akan mampu menahan jika debit air besar saat hujan deras, sehingga air tidak melimpas," jelas Tri Komara. (LD/FL/PT/DY/SL/YK/DG/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved