Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

BNPB Protes Penggunaan Istilah Gempa Mentawai

M Rodhi Aulia
03/3/2016 15:05
BNPB Protes Penggunaan Istilah Gempa Mentawai
(Ilustrasi)

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meluruskan kekeliruan penyebutan gempa yang terjadi malam tadi, gempa bumi Mentawai. BNPB mengatakan gempa tersebut seharusnya disebut gempa Samudra Hindia.

"Karena itu terjadi di luar zona subduction atau tepatnya di Samudra Hindia," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Kamis (3/3).

Sutopo menjelaskan penggunaan istilah itu akan menciptakan ketakutan dan keresahan di tengah masyarakat sekitar lokasi bencana.

Sutopo mengakui sempat terjadi tsunami kecil. Tingginya hanya 5 centimeter di Pantai Padang. Akan tetapi, tsunami itu tidak merusak infrastruktur dan menelan korban jiwa. Hal itu karena pergeseran lempeng secara horizontal bukan vertikal.

Sebanyak 11 kali gempa bumi susulan sudah terjadi berdasarkan informasi yang ia terima terakhir pada pukul 09.30 WIB tadi pagi. Sutopo menyebutkan itu hal yang wajar, karena lempeng yang sempat bergeser itu kembali mencari titik keseimbangan.

Sutupo menambahkan, pihaknya tetap bertindak dan berwaspada. Sutopo mengatakan, Kepala BNPB Willem Rampangilei didampingi Tim Reaksi Cepat sudah turun ke lapangan.

Rabu, 2 Maret 2016 pukul 19.49 telah terjadi gempa 7,8 skala richter dan terasa kuat di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. Gempa itu sempat dikabarkan berpotensi tsunami namun telah dicabut peringatan tsunami oleh BMKG pada 22.38 WIB.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik