Proyek Bandara Rembele Berlanjut

PRESIDEN Joko Widodo meminta pengembangan Bandara Rembele di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, segera ditindaklanjuti ehingga pengembangan bandara tidak percuma.

"Pengembangan Bandara Rembele akan percuma kalau tidak diikuti dengan step (tahap) berikutnya," kata Presiden Jokowi ketika meresmikan pengembangan Bandara Rembele di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Rabu (02/03).

Tindak lanjut yang dimaksud Presiden, antara lain, berupa peningkatan pelayanan perizinan dan investasi sehingga kegiatan ekonomi bisa berkembang.

Selain itu, pemda di kawasan bandara dan sekitarnya harus mulai mempromosikan objek wisata yang ada di kawasan itu.

"Promosikan kalau di kawasan ini ada objek wisata yang menarik seperti Danau Laut Tawar, pegunungan yang indah, sehingga wisatawan berdatangan," ujarnya.

Hal lain, menurut Presiden, ialah bagaimana pemda harus menjalin kerja sama dengan pihak lain seperti Kementerian Pariwisata dan Pemprov Sumatra Utara.

"Biar bandara sudah dikembangkan, runway sudah diperpanjang, Boeing 773 sudah bisa masuk, tapi kalau tidak ada yang datang percuma," tegas Presiden.

Untuk itu, Presiden telah menyampaikan ke seluruh menteri bahwa pembangunan di Indonesia dimulai dari pinggir kemudian ke tengah, bukan terpusat di Jawa.

Presiden juga mengimbau pemerintah daerah supaya dapat bersama-sama mewujudkan hal tersebut dengan memberikan kemudahan bagi investor dalam mengurus perizinan.

"Segera cepat, jangan ada lagi urus izin dari bulan sampai tahun. Hitungannya sekarang urus izin itu jam," tandasnya.

Presiden memberikan contoh keberhasilan BKPM dalam mempermudah proses perizinan investasi dari yang sebelumnya memakan waktu dalam hitungan bulan dan tahun, sekarang BKPM dapat memproses delapan izin hanya dalam jangka waktu 3 jam.

"Pertama ya sulit, ada yang masih tarik ulur karena saya tahu itu banyak duitnya, itu kue," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan melaporkan Bandara Rembele akan menjadi bandara mitigasi bila terjadi bencana. (Nov/N-4)