Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Pengungsi Sumut belum Dijemput

02/3/2016 00:35
Pengungsi Sumut belum Dijemput
(ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

HARAPAN 302 eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Sumatra Utara yang tinggal sementara di asrama haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, untuk kembali ke kampung halaman, belum terpenuhi.

Janji pemerintah provinsi untuk menjemput mereka, hingga Selasa (01/03) belum juga terealisasi. Sejumlah petugas posko penanganan eks anggota Gafatar di Donohudan mengaku belum mendapat informasi kapan warga akan dijemput.

Mereka juga mengaku tidak mengetahui secara pasti apa yang menjadi kendalanya. “Sampai siang hari ini belum ada informasi mengenai itu,” kata Pur, petugas posko.

Nasib yang tidak jelas itu juga dikeluhkan Sutrisno, eks anggota Gafatar asal Sumatra Utara. “Kami sudah jenuh di pengungsian. Kami berharap bisa segera dipulangkan dan bisa mencari pekerjaan lagi untuk menghidupi keluarga.”

Ia mengaku uang simpanannya sudah semakin menipis untuk membeli kebutuhan pribadi selama di Boyolali. Sekretaris posko penangangan eks anggota Gafatar Donohudan mencatat ada 362 warga yang menunggu dijemput. Saat ini, tidak banyak aktivitas yang dilakukan mereka.

Orang dewasa hanya duduk-duduk sembari bersenda gurau di teras gedung Mekkah dan Madinah, sedangkan anak-anak bermain di pelataran. Kondisi berbeda dialami eks anggota Gafatar di Kota Jambi. Selasa (01/03), sebanyak 16 orang dipulangkan ke sejumlah wilayah, yakni DKI Jakarta, Kebumen, dan Yogyakarta.

Wali Kota Jambi Syarif Fasha secara resmi melepas kepulangan mereka, setelah enam malam diinapkan di markas Korem 042/Garuda Putih. Di lokasi tersebut, para eks anggota Gafatar itu mendapatkan pembinaan dari dinas sosial, kesbangpol, dan taruna siaga bencana.

Wali kota dan Baznas Kota Jambi memberikan bantuan uang saku dan menanggung biaya pemulangan mereka. “Uang saku diharapkan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan selama perjalanan dan di tempat yang baru,” tutur Syarif Fasha.

M Rusli, salah seorang warga eks anggota Gafatar, mengaku sangat terkesan dengan kebijakan Pemkot Jambi. “Selama di penampungan, kami juga dilayani dengan baik.” Dari Pangkalpinang dilaporkan, Kapolda Bangka Belitung Brigadir Jenderal Gatot Subiyaktoro memerintahkan anak buahnya meningkatkan pengamanan terhadap warga Ahmadiyah di Kampung Srimenanti, Sungailiat, Kabupaten Bangka. (FR/SL/RF/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya